- VIVAnews/ Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan akan ada 40 pabrik peleburan atau smelter baru hingga 2014 mendatang dan membutuhkan listrik hingga 1.500 megawatt. PLN menyatakan sanggup memenuhi kebutuhan listrik setiap smelter.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur menjelaskan, saat ini sudah ada 167 perusahaan tambang yang terdaftar sebagai anggota Kadin sudah menyatakan minat membangun smelter. "Kalau 40 smelter yang jadi itu sudah bagus," kata Natsir dalam diskusi terbatas tentang Pembangunan Smelter di Menara Kadin Jakarta, Kamis 28 Juni 2012.
Lokasi smelter tersebut berbeda-beda, rata di seluruh Indonesia. Kadin dan PLN sepakat untuk membentuk tim khusus antara PLN-Kadin untuk membentuk roadmap smelter di Indonesia.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengaku siap memenuhi listrik untuk smelter, tergantung dari wilayah pembangunan smelter. Jika ingin pasokan listrik cepat, maka dia mengusulkan membangun di Jawa, karena infrastruktur listrik telah siap. "Beda dengan kawasan yang listriknya terbatas, seperti di Flores," katanya.
PLN bisa saja menyiapkan pembangkit listrik berkapasitas 140 Mw dalam setahun, namun harga jual listriknya lebih mahal karena pembangkit listrik baru tersebut menggunakan BBM. Karena untuk membangun PLTU, membutuhkan jangka waktu 4 tahun.
PLN sendiri telah menerima 10 proposal smelter untuk dialiri listrik. Permintaan listrik yang diminta antara 70-140 Mw di berbagai lokasi antara lain di Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara. PLN juga terbuka jika ada perusahaan swasta yang masuk sebagai Independent Power Producer (IPP) menyediakan listrik untuk smelter. "Kalau IPP tak perlu lewat PLN, tinggal deal saja B to B," katanya. (umi)
Gokar Listrik Hadir di Indonesia, Lengkap dengan Sirkuit
Gokar menjadi salah satu kendaraan yang banyak disukai para penggemar otomotif.
