- REUTERS/John Sommers II
VIVAnews - Harga kedelai dan jagung dunia turun drastis menyusul terjadinya hujan di Wilayah Barat Tengah Amerika Serikat selama 10 hari terakhir. Hujan diharapkan bisa menghidupkan kembali tanaman kedelai dan jagung yang mengering akibat kemarau panjang terparah lebih dari 50 tahun terakhir.
Kantor berita Reuters melaporkan harga kedelai di bursa berjangka Chicago Board of Trade (CBOT) pada Selasa 24 Juli diperdagangkan US$16,66 per bushel, turun 6 persen dari rekor tertinggi US$17,77 yang terjadi pada Jumat. Sementara itu komoditas jagung diperdagangkan sekitar US$8 per bushel, turun lebih dari 3 persen dari catatan rekor US$8,28 pada Jumat. Profit taking atas dua komoditas itu terjadi dua hari berturut-turut.
Kekeringan paling luas dan terparah lebih dari setengah abad di Amerika Serikat ini telah menyebabkan kemerosotan produksi kedelai dan jagung. Kondisi ini mengkhawatirkan negara pengekspor bahan pangan terbesar dunia ini tak bakal bisa memenuhi kebutuhan dunia, khususnya bagi perusahaan pengolahan makanan, pengolahan pakan ternak, dan perusahaan pembuat bioetanol.
Kurangnya hujan juga telah mengeringkan sungai dan memperlambat pengiriman komoditas ekspor melalui jalur sungai menuju Teluk Meksiko. Kondisi ini menyebabkan harga kedelai dan jagung melonjak hingga mencapai rekor pada akhir pekan lalu.
Namun, hujan mulai sering terjadi ini sedikit meredakan kekhawatiran itu. Para pedagang komoditas pun akhirnya melakukan aksi ambil untung dengan melepas barang.
"Ada kesempatan hujan yang lebih baik dari Minnesota ke Michigan dan ke timur Lembah Sungai Ohio," kata Jason Nicholls, ahli meteorologi untuk AccuWeather yang memprediksi 10 hari ke depan.
Sementara itu di Indonesia harga kedelai yang melambung lebih dari Rp8.000 per kilogram membuat perajin tahu dan tempe di Jakarta mogok produksi. Mogok dilakukan untuk memprotes pemerintah agar bisa mengendalikan harga ke level normal sekitar Rp6.000 per kg.
Uang Haram Potong Insentif di Pemkab Sidoarjo Diserahkan Anak Buah Gus Muhdlor lewat Sopir
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor ditahan oleh KPK atas dugaan kasus korupsi pemotongan insentif pegawai BPPD di Sidoarjo, Jawa Timur.
