- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Harga komoditas emas kembali melemah setelah para pemburu logam mulia itu memilih posisi menunggu aksi yang akan diambil Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB).
Dikutip dari laman Reuters, Kamis, 6 September 2012, harga emas melemah US$1,55 ke level US$1.691,49 per ounce. Sementara itu, dari bursa Comex Division of the New York Merchantile Exchange (NYME) mencatat harga emas untuk pengiriman Desember kemarin ditutup melemah US$2,50 ke level US$1.693,50 per ounce.
Pada perdagangan kemarin di NYME, harga emas ditransaksikan di level US$1,698,40 per ounce dan tertinggi US$1.689,60 per ounce.
Analis senior dari Kitco Metals, Jon Nadler, dalam catatannya mempertanyakan jaminan yang bisa diberikan dari aksi yang diambil Bank Sentral Eropa. Apakah aksi itu bisa berdampak pada inflasi atau akhir dari pergerakan nilai tukar.
Bank Sentral AS (The Fed) telah memicu kenaikan harga emas ke kisaran tertinggi. Hal ini dipicu pidato Gubernur Bank Sentral, Ben Bernanke, mengenai adanya kemungkinan memberikan kelonggaran kebijakan moneter. The Fed rencananya menggelar pertemuan akhir bulan ini.
Dari Tanah Air, harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Jakarta dijual pada harga Rp563 ribu per gram. Untuk emas batangan ukuran 5 dan 10 gram, unit bisnis PT Antam Tbk ini memasang harga masing-masing senilai Rp2,66 juta dan Rp5,29 juta. (art)