- Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews - Persaingan antardua maskapai penerbangan murah semakin memanas. Lion Air memutuskan untuk membentuk Malindo Airways yang beroperasi di Malaysia, markas AirAsia.
"Saya akan menjual tiket sama seperti yang dijual AirAsia. Bahkan, bila perlu saya menjualnya lebih murah," tantang Chief Executive Officer (CEO) Lion Air, Rusdi Kirana di Kuala Lumpur, Malaysia, seperti dikutip laman Reuters, Selasa, 11 September 2012.
Untuk menghadapi persaingan bisnis dengan pengusaha pasar low cost carrier (LCC) di Malaysia, Lion Air bakal membekali Malindo Airways dengan berbagai fasilitas yang tak lumrah untuk maskapai penerbangan LCC lainnya.
Rencananya, Malindo Airways bakal menyediakan pesawat dengan berbagai fasilitas hiburan di dalam pesawat, ruang kabin yang lebih luas, serta makanan ringan gratis. Semua fasilitas itu diberikan dengan tetap mempertahankan harga tiket murah.
Untuk fasilitas parkir, Malindo Airways bakal menggunakan KLIA 2, salah satu terminal baru yang akan dibangun Malaysia. Saat ini, terminal KLIA 2 sedang dalam tahap konstruksi.
Pada proyek besar Malindo Airways ini, Lion Air menggandeng salah satu BUMN Malaysia, National Aerospace and Defense Industries Sdn Bhd (NADI). Porsi saham Malindo Airways masing-masing 49 persen milik Lion Air dan 51 persen NADI.
Disinggung mengenai makin sesaknya bisnis penerbangan murah di Asia, Rusdi menyatakan, hingga 2013, wilayah Asia Tenggara masih membutuhkan setidaknya 2-3 maskapai dengan model bisnis yang lebih spesifik. (art)