- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Harga emas menguat ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir, setelah investor menanti keputusan Mahkamah Konstitusi Jerman yang akan membahas dana talangan Eropa serta rapat bank sentral AS (The Federal Reserves). Pelemahan nilai tukar dolar AS juga ikut mendorong penguatan harga komoditas emas.
Di pasar spot hingga pukul 03.14 GMT, harga emas bertengger di level US$1.735,71 per ounce atau naik 0,2 persen. Emas sempat mencetak level tertingginya pada akhir pekan lalu, ketika menyentuh US$1.741,30 per ounce atau tertinggi sejak 29 Februari 2012.
"Harga emas telah menyesuaikan dengan sentimen positif dari pertemuan Jerman," kata Senior Commodity Strategist dari ANZ, Singapura, Nick Trevethen seperti dikutip laman Reuters, Rabu, 12 September 2012.
Dari pasar AS, harga emas juga tercatat menguat 0,2 persen ke level US$1,738,20 per ounce.
Investor emas di pasar fisik Asia juga tengah mengambil napas panjang seiring banyaknya kejadian yang berlangsung dalam beberapa hari ini. "Badai telah tenang dan kini kami melihat adanya pergerakan yang kemungkinan akan bertahan sampai adanya gelombang berikutnya," kata pialang yang berbasis di Singapura.
Dari Tanah Air, harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk tercatat stagnan. Harga emas ukuran 1 gram dijual Rp576 ribu per gram. Sementara itu, untuk emas ukuran 5 dan 10 gram masing-masing dijual pada level Rp2,73 juta dan Rp5,42 juta.
Dibandingkan sehari sebelumnya, harga emas tak mengalami kenaikan maupun penurunan. (art)
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
