Bantah Tantang AirAsia, Ini Penjelasan Lion Air

Boeing 737-900 ER milik Lion Air yang baru tiba dari Amerika
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Maskapai Lion Air membantah langkah ekspansi bisnis ke Malaysia dengan membentuk Malindo Air sebagai bentuk rivalitas dengan AirAsia yang telah lebih dulu masuk ke Indonesia. Bisnis penerbangan membutuhkan rencana jangka panjang dan Malindo Air telah dipikirkan sejak tujuh tahun lalu.

"Keinginan untuk membentuk maskapai baru di Malaysia sudah muncul sejak 2005," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, kepada VIVAnews di kantornya akhir pekan lalu.

Edward menjelaskan, Lion Air telah menyusun strategi untuk membangun jaringan sejak 2005. Saat itu, Lion Air memperkirakan kapasitas bandara di Indonesia sudah tidak lagi memadai, sehingga dibutuhkan bandara baru di luar negeri. Terminal bandara baru ini juga menjadi arena distribusi penerbangan ke arah utara.

"Pasar Asia kami lihat pada waktu itu akan besar, turis dari India, China ditambah lagi aturan open sky. Untuk itu, kami pikir Lion Air harus mempunyai hub tambahan di luar negeri sebagai arena distribusi penerbangan ke arah utara," katanya.

Namun, rencana ekspansi Lion Air, ternyata tak mudah direalisasikan. Kesulitan utama adalah mencari mitra kerja di luar negeri untuk membentuk maskapai baru di negara tersebut. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Lion Air sempat memunculkan rencana untuk membentuk Langkawi Air, namun gagal.

Saat ini, Lion Air membentuk Malindo Air yang sahamnya dimiliki sebesar 49 persen, sedangkan 51 persen dikuasai oleh National Aerospace and Defense Industries Sdn Bhd (NADI). Selain itu, untuk ground support seperti pusat perawatan, Lion Air menggandeng MRO.

"Sekarang kami telah menemukan partner di bidang industri aviasi, namun bukan operator ataupun pemain, sehingga kerja sama ini bisa berjalan," katanya.

Selain itu, dengan banyaknya pesawat baru yang dipesan Lion Air, hal tersebut diyakini bakal memperkuat langkah perusahaan untuk berekspansi ke Malaysia. Untuk tahap awal, Malindo Air akan mulai beroperasi dengan dua pesawat 737-900 ER terbaru dan hingga akhir tahun akan meningkat menjadi 12 pesawat. 

Dibentuknya Malindo Airways ini merupakan strategi Lion air untuk memanfaatkan pesanan pesawat sebanyak 408 pesawat Boeing 737-900 ER dan 737 Max 9 serta 5 pesawat Boeing 787 yang mulai berdatangan. (art)

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?
Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024