- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Harga emas kembali turun dibanding sesi perdagangan sebelumnya yang naik dalam tujuh bulan terakhir. Pelemahan itu terpicu turunnya harga minyak mentah dan harga gandum yang mendorong investor memilih mengambil keuntungan.
"Tidak ada pertanyaan kapan emas akan konsolidasi dari keuntungannya baru-baru ini. Namun, pelemahan harga setiap saat tampaknya akan dimanfaatkan untuk membeli kembali,'' kata Anthony Neglia, presiden Tower Trading dan trader di lantai bursa options emas COMEX seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa 25 September 2012.
Menurut dia, harga emas bisa saja mengalami tekanan dari harga saat ini, karena kemungkinan sudah terlalu banyak menguat dan mendekati level US$1.800 per ounce. "Dan itu bisa mendorong investor di bursa berjangka kecewa dan memilihnya untuk menjual," ujarnya.
Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen ke level US$1.762,20 per ounce. Sementara itu, pada Jumat lalu, emas mencapai level tertinggi di posisi US$1.787,20 per ounce, hampir mendekati posisi puncak tahun ini yang tercatat US$1.790,30 per ounce, yang dicapai pada 29 Februari 2012.
Sementara itu, harga emas di Indonesia yang diperjualbelikan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk untuk ukuran satu gram dijual pada harga Rp584.200. Sementara itu, untuk ukuran lima gram dijual Rp2,7 juta dan 50 gram mencapai Rp27,29 juta.
Harga tersebut menguat dari perdagangan sebelumnya yang mencapai Rp543.500 untuk ukuran satu gram. (art)
Yoon Bomi Apink Pacaran dengan Produser Rado Selama 7 Tahun
Yoon Bomi Apink, yang saat ini sedang mengerjakan K-drama populer Queen of Tears, menjalin hubungan lama dengan produser Black Eyed Pilseung bernama Rado selama 7 tahun.
