- www.bumntrack.com
VIVAnews - Kalangan pengusaha properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) mengaku tidak keberatan atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan ketentuan batas minimal ukuran rumah tipe 36.
Ketua Umum REI, Setyo Maharso, mengungkapkan bahwa putusan tersebut memberi ruang para pengusaha properti untuk memperluas pasarnya. Sebab, tipe rumah di bawah 36 meter persegi bisa lebih dikembangkan.
"Yang penting sekarang ini pasarnya bisa lebih luas dan masyarakat banyak pilihan sesuai dengan kantongnya," ujar Setyo ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Selasa 9 Oktober 2012.
Saat ini, menurut Setyo, sekitar 200 ribu unit rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah juga dibangun oleh anggota-anggota REI. Jumlah tersebut sekitar 60 persen dari total rumah yang dikembangkan para pengembang, yang biasanya membangun rumah menengah atas tahun ini. "Jadi, hal itu tidak masalah," tambahnya.
Sementara itu, mengenai harga, menurut dia, akan dibahas dengan Kementerian Perumahan Rakyat. Namun, untuk saat ini, dirinya menegaskan belum ada perubahan.
"Harga tentunya disesuaikan dengan kreditnya. Jadi, tipe 21 bukan berarti Rp88 juta, seperti yang dipatok untuk tipe 36. Tapi, akan disesuaikan," ujar Setyo.
Setyo juga mengatakan bahwa hal ini akan menjadi salah agenda REI dalam rakornas yang akan digelar pada Desember 2012. (art)
Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan
Dinsos Kota Makassar Sulawesi Selatan membeberkan temuannya terkait pengemis di Kota Daeng, salah satunya soal penghasilan manusia silver yang mencapai Rp8 juta per bulan
