- REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews - Indeks saham di papan utama bursa New York, Wall Street, berhasil menguat tipis dalam perdagangan sehari sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat berlangsung.
Setelah bergerak fluktuatif, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 19,28 poin di posisi 13.112,44 pada transaksi Senin waktu New York, atau Selasa dini hari WIB.
Direktur salah satu perusahaan sekuritas, Charles Schwab, Randy Frederick, menuturkan ketidakpastian seputar pemilu AS akan menahan langkah sebagian besar investor dalam mengambil posisinya di saham.
"Sejujurnya, saya berpikir pasar akan bergerak di tempat dan menanti waktu yang tepat," kata Frederick seperti dikutip laman Oregonlive, Selasa 6 November 2012.
Bursa saham, dia menambahkan, memiliki kecenderungan bergerak mendatar (sideways) menanti adanya berita besar. "Dan tidak ada yang lebih besar dari pemilihan presiden," tutur Frederick.
Namun, Frederick yakin bahwa pelaku pasar tidak peduli siapa yang menjadi pemenang, karena transaksi saham kemungkinan akan bergairah lagi setelah ada keputusan nama presiden AS berikutnya.
Dalam akhir perdagangan Senin, indeks Standard & Poor 500 naik 3,06 poin ke level 1.417,26, sedangkan Nasdaq Composite Index menguat 17 poin menjadi 2..999,66.
Tercatat, hanya 2,9 miliar saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, jauh di bawah rata-rata transaksi yang terbukukan baru-baru ini.
Sementara itu, jajak pendapat nasional menunjukkan Presiden Barack Obama dan Mitt Romney terkunci dalam persaingan ketat. Kedua kandidat menghabiskan hari-hari terakhir kampanyenya di Ohio dan negara-negara lain yang dianggap penting untuk memenangkan langkah menuju Gedung Putih. (kd)
