Ini Alasan Pusri Tak Ekspor Pupuk

Seorang petugas melintas di dekat tumpukan pupuk di Kawasan Industri Makassar.
Sumber :
  • Antara/Adnan

VIVAnews - Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Musthofa mengungkapkan bahwa pihaknya belum tertarik mengekspor pupuk ke negara asing.

Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Untuk jangka panjang, Pusri masih akan berkonsentrasi dalam memenuhi kebutuhan domestik.

"Yang penting, kita dedikasi untuk dalam negeri dulu. Kita mencukupi kebutuhan subsidi para petani. Kalau nanti ada kelebihan, baru diekspor," kata Musthofa di Jakarta, Rabu 14 November 2012.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

Musthofa menuturkan, realisasi penyerapan pupuk hingga akhir 2012 masih cukup rendah. Hal itu, disebabkan adanya perubahan rayon Pusri, di mana tahun lalu jumlah rayon mencapai 12  kini hanya sekitar delapan rayon.

"Penyerapannya sekarang hanya 80 persen. Tapi, penyerapan tahun ini tidak bisa dibandingkan dengan tahun lalu karena tahun lalu rayonnya lebih luas," tegasnya.

Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 

Sementara itu, terkait dengan sindikasi kredit senilai Rp7,4 triliun akan difokuskan untuk merevitalisasi bangunan pabrik. Hal ini penting, guna mendukung pasokan pupuk nasional untuk para petani.

"Pembangunan Pusri II B ini paling tidak harus berumur 20 tahun. Diharapkan, Desember ini akan pemasangan tiang pancang," tutur Musthofa.

Ia pun berharap, pembangunan pabrik tersebut selesai di 2015 dan mampu beroperasi hingga 20 tahun ke depan. "Selesai 2015 dan sudah produksi. Nah, nanti pabrik ini berjalan 20 tahun. Jadi, minimal sampai 2035," ujarnya

Sedangkan untuk target produksi tahun depan akan mencapai 2,2 juta ton. Jika pembangunan pabrik Pusri II B selesai diperkirakan meningkatkan jumlah produksi hingga 2,8 juta ton pada 2015.

"Untuk tahun ini, target produksi pupuk Pusri 2,1 juta ton. Volume penjualan 2,11 juta ton. Diharapkan tahun depan, meningkat jadi 2,2 juta ton. Kemudian, kalau pabrik Pusri II B selesai akan meningkat 2,8 juta ton pada 2015," ungkapnya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya