- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Sedikitnya 20 ribu rumah super murah dengan harga kurang dari Rp95 juta mulai dibangun November ini.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengaku telah menerima proposal dari Bank Tabungan Negara untuk membangun perumahan melalui Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. "Ini proposal untuk pembangunan bulan ini," kata Djan di Kantor Kementrian Pekerjaan Umum, Jakarta, Rabu 14 Oktober 2012.
BTN, menurut Djan, juga akan membangun rumah bersubsidi ini dengan jumlah yang sama, 20 ribu rumah, pada Desember mendatang.
Selain BTN, Djan mengungkapkan ada beberapa bank yang tertarik membangun rumah FLPP, yaitu Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Pembangunan Daerah.
“Tapi itu jumlahnya tidak terlalu banyak, hanya sekiatar 2-3 ribu unit,” katanya.
Mengenai penyerapan rumah FLPP, Djan mengaku sampai saat ini belum mencapai 40 ribu unit. Serapan ini menurutnya sudah bagus, karena sudah mencapai 50 persen dari targetnya rumah FLPP yang akan dibangun pada tahun ini sebanyak 80 ribu rumah.
Target kemenpera sendiri mengalami penurunan dari awal tahun sekitar 130 ribu rumah FLPP. Djan mengatakan turunnya target ini karena terjadi kenaikan harga rumah. “Waktu itu harga rumahnya masih Rp70 juta, sekarang sudah Rp95 juta,” katanya. (eh)