BP Migas Bubar, Lifting Minyak Terhenti

Kepala BP Migas R Priyono
Sumber :
  • Antara/Rosa Panggabean

VIVAnews - Mantan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), Raden Priyono, menjelaskan, penjualan atau lifting minyak dan gas selama dua hari ini terhenti akibat vakumnya BP Migas, menyusul putusan Mahkamah Konstitusi yang membubarkan lembaga itu.

Ia mengatakan, saat ini BP Migas menangani 303 kontrak migas dan ada 74 kontrak dalam tahap produksi yang memerlukan izin untuk lifting minyak. "Ada beberapa kontraktor yang mengeluh tidak bisa lifting, karena BP Migas tidak bisa menandatangani izin lifting," kata Priyono saat ditemui di kantor BP Migas, Jakarta, Rabu 14 November 2012.

Ia menjelaskan, salah satu perusahaan yang terkena dampak penundaan lifting adalah Chevron Pacific Indonesia yang setiap hari mampu memproduksi hingga 300 ribu barel per hari.

Sedangkan lifting untuk kontraktor-kontraktor kecil yang produksinya hanya sebesar 2.000 barel per hari, biasanya dilakukan sebulan sekali. Selain lifting, penjualan LNG juga terhambat, karena masalah yang sama. "Di lapangan, para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) muncul ketidakpastian," katanya.

Hal ini berimbas pada penerimaan negara yang ia memperkirakan mengalami potensi kerugian Rp1 triliun per hari. Dia berharap, kekosongan industri ini tidak berlangsung lama, sehingga tidak merusak iklim investasi sektor migas Indonesia.

Priyono memperkirakan, transisi dari BP Migas menjadi unit kerja di bawah Kementerian ESDM tidak selama transisi dari Pertamina menjadi BP Migas. “Karena, ini kan semuanya dibawa, jadi paling hitungannya bulanan,” katanya. (art)

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman
Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

KPU menolak menanggapi tudingan dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024