- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Menjadi seorang pengusaha bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan, tetapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Banyak orang yang takut untuk memulai suatu usaha, padahal kunci utama seseorang yang ingin berkecimpung dalam dunia wirausaha adalah belajar.
Selain itu, Dekan Sampoerna School of Education, Prof. Dr. Paulina Pannen mengungkapkan, saat ini jumlah pengusaha lebih sedikit daripada pekerja. Kondisi itu, menurut dia, berdasarkan prinsip piramida yang menempatkan pengusaha di bagian puncak dan di bawahnya ada pekerja.
"Tentu saja ini menandakan jumlah pekerja di suatu perusahaan lebih banyak daripada sang pemilik perusahaan itu," kata Paulina saat ditemui di Sampoerna School of Education di Jakarta, Selasa, 11 Desember 2012.
Lalu, bagaimana caranya untuk menjadi seorang pengusaha? Kunci utamanya, menurut Paulina, adalah belajar. Sesungguhnya, hakikat bekerja tidaklah mencari uang semata, tetapi juga bisa dijadikan ajang mencari ilmu. Ilmu yang dimaksud adalah cara mengelola keuangan dan melihat pasar.
Belajar, Paulina menambahkan, tidak sulit dilakukan. Ia menyarankan bagi pemula untuk magang kepada "sang maestro" atau sang empunya perusahaan. Di sana, pemula dapat mempelajari cara mengelola keuangan, melihat pasar, dan mengembangkan kreativitas supaya produknya tidak "tenggelam" di pasar.
"Lagipula, kondisi pengusaha di Indonesia saat ini tidak jelek-jelek amat, bahkan bagus. Alhamdulillah, banyak yang sudah kreatif. Mereka harus dibantu supaya lebih berkembang," ujarnya.
Paulina mengaku bahwa yang cenderung terjadi adalah pekerja lebih memilih mengumpulkan uang ketimbang pendidikan untuk memulai usahanya. Selain itu, ada kemungkinan para pekerja tidak memiliki jiwa seorang pengusaha.
"Jadi, dia lebih nyaman dengan pekerjaannya itu," tuturnya. (art)
