Pengusaha: Laba Bisnis Impor Daging Bisa 40%

Pembeli Daging Sapi di Pasar BSD
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews - Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring menyatakan bahwa bisnis daging saat ini berjalan sangat baik. Sebab, pasar selalu menyerap barang yang dipasok pengimpor.
Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

"Kalau bisnis ini tidak menggiurkan, tentu tidak akan berebut orang untuk mendapatkan kuota impor," ujar Thomas saat dihubungi VIVAnews, akhir pekan lalu.
KPU Jamin Netralitas Pemilu, Sudah Diawasi Presiden dan DPR

Thomas menjelaskan, kebijakan pemerintah melarang daging impor dijual kepada masyarakat atau kuota impor dibatasi bertujuan untuk memproteksi peternak sapi lokal. Dengan demikian, pangsa pasar daging impor adalah kalangan industri perhotelan, restoran, dan katering (horeka) dan pengolahan makanan.
Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

"Dalam keadaan kuota terbatas, tentu semakin gampang jualan. Bahkan, ada juga yang menjual kuotanya. Makanya, banyak orang mau mengajukan permintaan kuota impor," kata dia.

Dulu pada era pemerintahan sebelum reformasi, lanjut Thomas, pemerintah membatasi jumlah pengimpor daging dan hanya ada 20 importir yang aktif. Industri pengolahan makanan dan horeka pun tak sebanyak sekarang.

Hal itu, kata dia, yang membuat pengimpor harus berhati-hati dalam membuat perkiraan pembelian daging dari luar negeri. "Karena dulu itu, beli partai besar atau tidak, selisih harganya cukup jauh," ungkap Thomas.

Kini, menurut Thomas, jumlah pengimpor semakin banyak. Sementara itu, di sisi lain, industri pengolahan makanan kian tumbuh dan berkembang sehingga pengimpor tidak perlu khawatir berapa pun kuota impor daging.

"Sekarang, berapa pun harga belinya relatif tak akan rugi dan nggak ada matinya. Kalau dulu, kita bisa bangkrut," jelasnya.

Berapa keuntungan yang dinikmati dari bisnis impor daging ini? Thomas enggan menjelaskan secara rinci. Namun, kata dia, presentasenya lebih dari 20 persen modal.

"Bisa 30 sampai 40 persen. Dulu tidak jelas dan membuat importir berpikir dua kali. Makanya dulu ,yang bermain hanya berapa orang lah," kata Thomas.

Thomas menambahkan, saat ini, ada kurang lebih 67 perusahaan importir yang direkomendasikan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kuota impor daging 80 ribu ton yang telah ditetapkan.

"Aspidi beranggotakan 31 perusahaan. Kami selalu diberi jatah untuk alokasi impor itu," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya