Aset LPS Naik Jadi Rp34 Triliun

Seorang nasabah melakukan transaksi di bank peserta penjaminan LPS.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat total aset (unaudited) sepanjang 2012 naik 26,49 persen menjadi Rp34,86 triliun dibandingkan total aset pada laporan keuangan (audited) 2011 sebesar Rp27,56 triliun. Sementara itu, total investasi atau nilai buku LPS juga naik 34,45 persen menjadi Rp26,97 triliun dari Rp20,06 triliun.

"Pendapatan operasi dari premi penjaminan meningkat 23,08 persen menjadi Rp6,20 triliun dari Rp5,03 triliun. Sedangkan hasil investasi bersih naik 13,33 persen menjadi Rp1,27 triliun dari Rp1,12 triliun," ujar Direktur Keuangan LPS, Mirza Mochtar, di Gedung Equity Tower, Jakarta, Kamis 7 Februari 2013.

Mirza menjelaskan, surplus setelah pajak LPS sepanjang 2012 naik 23,43 persen menjadi Rp6,69 triliun dari Rp5,42 triliun setahun sebelumnya. Ekuitas LPS juga naik 40,05 persen menjadi Rp23,42 triliun dari Rp16,72 triliun.

Ia menambahkan, rincian modal awal pemerintah tidak berubah, yakni masih Rp4 triliun, cadangan tujuan naik 52,65 persen menjadi Rp3,88 triliun dari Rp2,54 triliun, dan cadangan penjaminan meningkat 52,63 persen menjadi Rp15,54 triliun dari Rp10,18 triliun.

Sementara itu, ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif LPS Mirza Adityaswara, mengungkapkan bahwa tahun ini LPS berencana menerapkan kebijakan premi diferensial.

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Kebijakan premi ini bisa saja menurunkan tingkat premi kepada industri perbankan, tapi tidak menutup kemungkinan juga menaikkan tingkat premi tersebut. "Kami menyadari, memang industri ingin premi itu turun. Tapi, jangan lupa bahwa ketika premi turun, premi bisa naik juga. Ketika ekonomi terjadi krisis, maka bisa saja premi naik. Seperti orang sakit saja, bayar preminya kan akan lebih tinggi," katanya. (art)

Mohamed Salah saat Liverpool vs Sparta Praha

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Manajer Liverpool Jurgen Klopp tidak mengeluh ketika timnya tersingkir dari Liga Europa pada 18 April, setelah kemenangan 1-0 di Atalanta yang tidak cukup untuk membalikk

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024