24 BUMN Keuangan Masuk Invesment Holding

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara memastikan proposal pembentukan investment holding akan memasukan 24 lembaga keuangan milik pemerintah. Kerangka induk perusahaan itu diharapkan dapat rampung semester  kedua 2009 sehingga bisa beroperasi pada 2010.

"Sekarang masih dalam proses karena harus presentasi dulu ke Menteri BUMN, terus ke Menteri Keuangan, kalau sudah disetujui baru diajukan ke DPR," ujar Deputi Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Kementerian BUMN Parikesit Suprapto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu 11 Maret 2009.

Parikesit menjelaskan, bentuk induk perusahaan investasi tersebut dipastikan bukan berupa perbankan, asuransi, maupun perusahaan sekuritas. Selain itu, induk perusahaan juga bukan berasal dari BUMN perbankan. "Kami juga masih mengkaji apakah investment holding ini berupa BUMN yang ada atau membuat BUMN baru," kata dia

Nantinya induk perusahaan ini bertugas mengkoordinasikan seluruh anak usahanya dan tidak berkecimpung dalam kegiatan operasional.

Pembentukan investment holding tersebut, diakui Parikesit memang sedikit mengalami kendala. Terlebih lagi penggabungan itu tidak hanya terjadi pada BUMN perbankan melainkan melibatkan BUMN asuransi. Selain itu, prosedur pembentukan holding harus melalui proses birokrasi di pemerintahan.  "Prosedur BUMN tidak seperti swasta, sebagai perusahaan negara ada tahapan (yang harus dilalui)," ujarnya.

Garuda Indonesia Sanksi Tegas Pegawainya yang Jadi Petugas 'Nebeng' Haji ke Tanah Suci
Ilustrasi pabrik rokok.

Kenaikan Cukai Picu Turunnya Produksi Rokok dan Penerimaan Negara

Laporan penerimaan Kepabeanan dan Cukai Maret 2024 menunjukkan penurunan sebesar 4,5 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 69 triliun.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024