Omzet Tenun Lurik Tradisional Ini Ratusan Juta Rupiah

Proses pembuatan tenun lurik tradisional.
Sumber :
  • Daru Waskita
VIVAnews - Berbisnis kerajinan tenun lurik ternyata sangat menjanjikan. Sebab, hingga saat ini tenun tradisional ini pesaingnya sangat sedikit. Bahkan, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perajin tenun lurik tradisional dapat dihitung dengan jari.
Hard Gumay Ramal Kasus Hukum Chandrika Chika, Warganet: Gila, Ilmunya Dalem Banget

Di Kabupaten Bantul misalnya, hanya terdapat satu orang perajin tenun lurik tradisional. Sementara itu, yang lainnya, terdapat di beberapa daerah di luar Kabupaten Bantul.
Jika Perang Dunia ke-3 Pecah, Benarkah akan Jadi Perang Akhir Zaman Jelang Kiamat?

Salah satu penghasil tenun lurik tradisional adalah Kurnia Putra, yang beralamat di Dusun Krapyak, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Brutalnya Israel, Mayat Warga Palestina Ditemukan di RS Nasser dengan Kondisi Telanjang & Diborgol

Pengelola kerajinan tenun lurik tradisional "Kurnia Putra", Hany Suharjono (43), menyatakan bahwa usahanya telah berlangsung turun-temurun dari orang tuanya sejak 1962 atau sekitar 48 tahun lalu.

"Di kampung saya ini dulu banyak sekali perajin tenun lurik tradisional, tetapi yang dapat bertahan hingga saat ini hanya tenun yang saat ini saya tangani," kata Hany saat ditemui, Rabu 13 Maret 2013.

Ia merupakan generasi kedua dari keluarganya yang menggeluti usaha tersebut. Sebab, ayah mertuanya yang merintis, yaitu Debyo Sumarto, telah meninggal dunia dan meninggalkan puluhan alat tenun tradisional bersama lebih dari 30 tenaga kerjanya. 

"Dengan tenaga kerja yang masih ada dan peralatan tenun, kami bersama keluarga terus melanjutkan usaha dari orang tua," ujarnya.

Hany mengungkapkan, dengan kondisi tenaga kerja yang saat ini usianya rata-rata di atas 50 tahun, dan sangat sedikit generasi muda yang ingin bekerja sebagai penenun, membuat dirinya khawatir akan kelangsungan usahanya. 

"Dengan tenaga kerja yang usianya sudah di atas setengah abad, tentunya hasil tenunan tidak akan serapi dengan tenaga kerja dalam usia produktif. Kalau sudah tua, untuk menyulamkan benang pada alat tenun pun akan mengalami kesulitan tersendiri," katanya.

Dengan mesin tenun tradisional sebanyak 30 unit, Hany mengaku bahwa dalam satu bulan mampu menghasilkan 4.000 meter kain tenun tradisional dengan lebar 70 sentimeter. 

"Untuk harga kain tenun biasa, per meternya mencapai Rp23.000 dan kain tenun lurik Rp27.000 per meter. Untuk penjualan, kami kemas tiga meter kain tenun. Sedangkan untuk bahan kain tenun lurik tradisional, yaitu benang, didatangkan langsung dari Surakarta," ujarnya.

Dalam sebulan, untuk bahan menenun dibutuhkan sekitar tiga bal benang. Setiap satu bal benang dapat menghasilkan kain tenun sepanjang 1.200 meter. "Untuk harga setiap bal benang mencapai Rp7,6 juta," tuturnya.

Hany mengaku bahwa dalam satu bulan omzet penjualan kain tenun tradisional dapat mencapai kisaran Rp70 juta. Namun, di saat tahun ajaran baru, penjualan kain tenun lurik ini dapat mencapai Rp100 juta.

"Omzet kami dalam satu bulan selalu stabil, dan tidak terpengaruh adanya krisis ekonomi global, perdagangan bebas Asia-China atau yang lainnya. Karena kami sudah punya pangsa pasar tersendiri di lokal dan pangsa pasar ekspor seperti ke Selandia Baru, Australia, dan Belanda," jelasnya.

Sementara itu, Panut (55), salah satu karyawan tenun yang telah bekerja selama 24 tahun di "Kurnia Putra" menyatakan, dalam satu hari rata-rata dapat menghasilkan 10 meter kain tenun. Setiap satu meter kain tenun lurik, dia mendapatkan upah Rp3.000 hingga Rp3.500 per meter. 

"Dalam satu minggu, saya dapat membawa uang untuk keluarga sebesar Rp150 ribu," katanya. 

Panut mengaku bahwa dari 30 penenun yang ada, rata-rata mereka telah bekerja lebih dari 10 tahun. Bahkan, sudah ada yang bekerja di atas 25 tahun, sehingga rata-rata usia pekerja sudah di atas 60 tahun. 

"Total pegawai di sini untuk pekerja penenun sekitar 30 orang dan masih ada tenaga untuk pewarna, pemintal, dan pemasaran," tuturnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya