Sumber :
- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Penyerapan belanja kementerian dan lembaga, khususnya belanja modal pada kuartal pertama pada tahun ini lebih rendah ketimbang periode sama tahun lalu. Hal itu berlaku pada instansi di pusat maupun daerah.
"Deviasinya antara 1-2 persen dibanding periode sama tahun lalu," ujar Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 4 April 2013.
Menurut dia, Kementerian Keuangan telah berkoordinasi dengan 20 instansi dari kementerian dan lembaga yang memiliki tanggung jawab anggaran yang besar, tapi serapannya menurun pada awal tahun ini.
Hal tersebut, Anny melanjutkan, guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan apa yang menjadi penghambat rendahnya penyerapan anggaran tersebut.
"Ada yang karena mereka lebih hati-hati dalam memproses, kemudian ada faktor dokumen juga," tuturnya. "Selain itu, ada faktor kesiapan program. Ada juga karena mereka mengatakan lebih hati-hati dalam konteks," tuturnya.
Terkait dengan blokir anggaran, Anny mengingatkan agar kementerian atau lembaga untuk memberikan perhatian lebih terhadap anggarannya yang masih diblokir. Sebab, bisa jadi anggaran tersebut akan digunakan untuk program prioritas di institusinya.
"Kalau terkait dengan blokir, sebetulnya sudah turun signifikan. Tapi, kami juga inginkan perhatian itu datang dari kementerian atau lembaga. Karena, mereka yang paling tahu mana-mana yang bisa diblokir permanen, dan tidak bisa karena terkait prioritas," tegasnya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ada yang karena mereka lebih hati-hati dalam memproses, kemudian ada faktor dokumen juga," tuturnya. "Selain itu, ada faktor kesiapan program. Ada juga karena mereka mengatakan lebih hati-hati dalam konteks," tuturnya.