Apa Keunggulan Jateng-Jatim sebagai Target Relokasi 90 Perusahaan?

Buruh pabrik sedang menikmati makan siang
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kabar kepindahan 90 perusahaan dari DKI Jakarta memantik kontroversi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan sebuah proses investigasi demi menelusuri benar tidaknya informasi itu dan apa sebabnya. (.

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

"Saya meminta semua pihak yang bertanggung jawab seperti gubernur, menteri, bupati, dan wali kota melakukan investigasi, kenapa hal ini bisa terjadi," ujar Presiden ketika memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ke-IX, di Jakarta, awal pekan ini.

Namun, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, membantah keras rencana hengkangnya puluhan perusahaan itu. Jokowi dan jajaran Pemda DKI mengaku sudah menelusuri benar tidaknya informasi itu. "Itu semua tidak ada. Saya sudah cek langsung," kata Jokowi di Balai Kota, Selasa 9 April 2013.

Jokowi sangat yakin bahwa tidak ada pengusaha yang bakal hengkang dari ibu kota. Kalau pun ada yang melebarkan sayap bisnisnya ke daerah, itu justru bagus bagi daerah lain dan Indonesia. Supaya pembangunan bisa merata dan tidak terpusat di satu tempat.

Jika tujuannya demi melebarkan sayap bisnis, Jokowi melanjutkan, semestinya tidak ada yang perlu ditakutkan dan diresahkan. Karena pengusaha itu selalu mencari wilayah yang menguntungkan mereka. Jokowi yang selama 23 tahun menekuni bisnis furniture itu, mengaku paham dengan dengan insting dan jiwa para pegusaha. "Mereka bergera cepat, tidak seperti pemerintah yang mungkin lambat," katanya.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP

Dia juga membantah bahwa kenaikan upah minuman provisnsi(UMP) DKI Jakarta tahun ini yang mencapai 40 persen, meresahkan pengusaha. UPM DKI Jakarta yang ditetapkan sebesar Rp2,2 juta tersebut, katanya, sudah sesuai dengan rumusan baku dan berdasarkan undang-undang dan penyesuaian dengan kebutuhan di Jakarta.

Sementara itu, Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi, mengatakan, kepindahan sejumlah perusahaan itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. "Paling tidak membutuhkan waktu sembilan bulan sampai satu tahun," kata Sofjan kepada
Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 
VIVAnews.

Saat ini, menurut Sofjan, para pengusaha tersebut sedang mencari tanah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Upaya itu dilakukan oleh perusahaan sambil mencari alternatif lain relokasi dan juga perekrutan karyawan baru.

"Kami tahan sewaktu dia mau pindah. Tetapi, mereka tidak mau lagi, karena cost-nya sudah terlalu besar," katanya.

Lantas, seberapa menarik Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur itu bagi pengusaha, sehingga menjadi sasaran relokasi?

Jawa Tengah
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, Provinsi Jawa Tengah memiliki luas 32,8 ribu km2 dengan penduduk sebanyak 37,45 juta jiwa sesuai Permendagri Nomor 66 Tahun 2011. Wilayah administrasi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten, 6 kota, 573 kecamatan, 769 kelurahan, dan 7.820 desa.

Upah minimum provinsi (UMP) daerah itu mencapai Rp830 ribu. Sejumlah kabupaten di Jawa Tengah menawarkan keunggulan produk dan peluang investasi dari industri furnitur, rokok hingga batik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, besaran produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Tengah pada 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp556,5 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar Rp210,8 triliun.

Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah selama 2012 mencapai 6,3 persen, yaitu dari Rp198,3 triliun pada 2011 menjadi Rp210,8 triliun pada 2012.

Dari sisi produksi, semua sektor mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan yang mencapai 9,4 persen. Sementara itu, pertumbuhan terendah di sektor pertanian sebesar 3,7 persen.

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 2012 adalah sektor industri pengolahan 1,8 persen serta sektor perdagangan, hotel dan restoran 1,8 persen. Selanjutnya, sektor yang memberikan sumbangan pertumbuhan terendah adalah listrik, gas, dan air bersih serta sektor pertambangan dan penggalian masing-masing sebesar 0,1 persen.

Jawa Timur
Sementara itu, Jawa Timur memiliki luas wilayah 47,79 ribu km2 dengan penduduk mencapai 41,4 juta jiwa. Wilayah Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten, 9 kota, 662 kecamatan, 782 kelurahan, dan 7.741 desa.

Upah minimum provinsi di daerah tersebut mencapai Rp866,25 ribu. Jawa Timur memiliki posisi yang strategis di bidang industri, karena diapit dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Bali. Kondisi itu diharapkan dapat menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan industri maupun perdagangan. 

Data BPS menyebutkan, produk domestik regional bruto pada 2012 tumbuh 7,27 persen dibandingkan 2011. Semua sektor mengalami pertumbuhan positif, dengan kenaikan tertinggi di sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 10,06 persen.

Pertumbuhan terendah di sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 2,1 persen.

Besaran PDRB Jawa Timur pada 2012 atas dasar harga berlaku mencapai lebih dari Rp1.000 triliun. Sementara itu, atas dasar harga konstan tahun 2000 mencapai Rp393,6 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya