Mentan: Kuota Impor Daging Urusan Dirjen Peternakan

Kementan Beri Jawaban Terkait Hasil Audit BPK
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Menteri Pertanian, Suswono, mengaku tidak mengetahui sama sekali kuota impor daging sapi yang membengkak pada 2011 sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Suswono menjelaskan, dia tidak mengetahui realisasi kebutuhan impor pada 2010-2011 lebih tinggi dari kebutuhan. Sebab, direktur jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) tidak pernah memberikan laporan terkait impor daging sapi.

"Saya hanya merespons memorandum dari dirjen PKH mengenai pilihan-pilihan yang akan dijalankan tahun itu," ujar Suswono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 11 April 2013.

Ia menjelaskan, dirjen PKH hanya mengusulkan tiga usulan impor daging sapi. Pertama, melakukan impor 500 ribu ekor sapi dan daging 50 ribu ton. Kedua, mengimpor 400 ribu ekor sapi dan 70 ribu ton daging sapi, sedangkan opsi ketiga adalah mengimpor 400 ribu ekor sapi dan 40 ribu ton daging.

Suswono akhirnya mengambil pilihan yang pertama dan memberikan kuasa penuh kepada dirjen PKH untuk menentukan teknis kuota dan pelaksanaan impor daging sapi.

"Seharusnya saya menerima laporan, tetapi saya tidak pernah menerima dari dirjen PKH," kata menteri asal Partai Keadilan Sejahtera itu.

Ia mendukung upaya untuk mengusut siapa yang bertanggung jawab atas pembengkakan kuota impor sapi ini guna ditindak. "Kami mendukung pengusutan lebih lanjut, siapa yang bertanggung jawab," katanya.

Pemain Man Utd Yakin Ten Hag Bakal Dipecat

Sebelumnya, BPK merilis kebutuhan impor pada 2010 dan 2011 realisasinya jauh lebih tinggi daripada kebutuhan impor yang ditetapkan oleh kementerian. Penambahan kuota impor tidak berdasarkan cetak biru, melainkan hanya berdasarkan kebijakan menteri pertanian. Kondisi itu yang menyebabkan realisasi impor jauh di atas kebutuhan. (art)

Ilustrasi Pekerja China.

China Krisis Kelebihan Pasokan Produk

Ada kekhawatiran atas merajalelanya kelebihan pasokan produk ramah lingkungan seperti panel surya di China, yang membanjiri pasar global dengan harga sangat rendah.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024