Pemerintah Tak Kompak soal Pengendalian BBM

Islamic Book Fair 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Pemerintah terlihat tidak kompak dalam pembahasan kajian kebijakan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sedang dilakukan saat ini.
Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, menyebutkan bahwa yang dibahas. Penyataan lain keluar dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, yang menyebutkan hal berbeda.
Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau

Menurut Hatta, BBM dengan RON 90 tidak masuk dalam opsi yang sedang dimatangkan pemerintah. Dia mengatakan bahwa adanya banyak jenis BBM bersubsidi yang dikeluarkan pemerintah justru akan membuat subsidi semakin membengkak.
Religion Ministry Issues 75 thousand Visas for Indonesian Hajj Pilgrims

"RON-nya kan 90, kalau pemakai Pertamax pindah ke situ bagaimana? Kan itu juga subsidi. Yang tadinya tidak diberi subsidi, malah kami nanti menambah subsidi. Bukan soal takut, itu akan menimbulkan produk baru yang disubsidi," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Jumat 12 April 2013.

Hatta menuturkan, ada dua opsi yang didalami pemerintah saat ini. Pertama, kenaikan harga BBM. Kedua, pengendalian dengan mekanisme pembatasan penggunaan bagi masyarakat mampu.

"Kenaikan tidak begitu, karena memberikan dampak nantinya. Tetapi, semua opsi kami kaji," tambahnya.

Meskipun masuk sebagai salah satu opsi, kenaikan harga Premium, menurut dia, tidak menjadi prioritas pemerintah, karena mengenai kompensasi yang harus diberikan ke masyarakat harus dibahas lebih lanjut.

"Pokoknya kami bekerja, tunggu lah. Secepatnya, April ini harus selesai pembahasannya," tegas Hatta. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya