Sumber :
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews -
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di Jakarta, Sabtu 20 April 2013, mengungkapkan, rencana kepindahan ke luar Jakarta merupakan skenario terburuk yang dihadapi oleh para perusahaan tersebut.
"Ini, jika memang tidak ada keringanan bagi mereka," kata Hidayat kepada VIVAnews .
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Melesat Jadi Pangdam, Mayjen TNI Haryanto Serahkan Jabatan Panglima Divif 2 Kostrad ke Sohibnya
"Ini, jika memang tidak ada keringanan bagi mereka," kata Hidayat kepada VIVAnews .
Hidayat mengaku sudah menerima laporan mengenai 90 perusahaan itu. Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun perusahaan yang benar-benar siap untuk pindah. Mereka, Hidayat melanjutkan, baru ancang-ancang jika tidak ada keringanan dari pemerintah.
Jika telah memutuskan untuk pindah pun, menurut Hidayat, mereka membutuhkan waktu lebih lama. Sebab, perusahaan yang disebut mempunyai karyawan 1.000 hingga 2.000 itu membutuhkan lokasi yang tepat.
"Mereka kan harus membeli tanah dan itu akan makan ongkos juga. Jadi, ini memang pilihan terakhir mereka," katanya.
Hidayat mengatakan, hampir semua industri yang mengancam pindah ini adalah industri padat karya. Pemerintah pun telah menyatakan bahwa industri padat karya merupakan industri prioritas yang harus diselamatkan, karena bisa menjadi harapan untuk pekerja Indonesia.
Di negara maju, imbuhnya, sektor ini sudah tidak ada karena direlokasi ke negara-negara yang masih sangat memerlukan seperti di Indonesia. "Jadi sektor ini harus dibantu dan dijaga agar tidak drop," katanya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hidayat mengaku sudah menerima laporan mengenai 90 perusahaan itu. Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun perusahaan yang benar-benar siap untuk pindah. Mereka, Hidayat melanjutkan, baru ancang-ancang jika tidak ada keringanan dari pemerintah.
