Laba Astra International Turun 7 Persen

HUT 55 Tahun Astra
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - PT Astra International Tbk membukukan pendapatan bersih Rp46,7 triliun pada kuartal pertama 2013. Pendapatan ini naik satu persen dibanding periode sama tahun lalu Rp46,7 triliun.

Namun, Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, dalam keterangan tertulis, Rabu 24 April 2013, mengatakan, laba bersih perseroan turun tujuh persen dari Rp4,6 triliun menjadi Rp4,3 triliun. Laba bersih per saham juga turun tujuh persen menjadi Rp106 per saham.

“Prospek ekonomi Indonesia tetap positif, meskipun dalam jangka pendek keuntungan Astra akan dipengaruhi oleh kenaikan biaya tenaga kerja, melemahnya harga komoditas, persaingan di industri otomotif serta dampak dari peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah,” ungkap Prijono.

Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 10 persen menjadi Rp2,2 triliun. Laba itu terdiri atas Rp1 triliun dari perseroan dan anak-anak perusahaan, serta kontribusi dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif sebesar Rp1,2 triliun.

AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin

Sepanjang kuartal pertama 2013, permintaan kendaraan bermotor tetap tinggi, terutama didukung oleh meningkatnya pendapatan masyarakat dan tingkat suku bunga pinjaman yang terjangkau.

Namun, peningkatan persaingan akibat meningkatnya kapasitas produksi domestik serta naiknya biaya tenaga kerja telah menyebabkan penurunan kontribusi laba bersih dari segmen otomotif. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut pada kuartal kedua. 

Peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah yang diberlakukan untuk perusahaan pembiayaan sejak 1 Januari 2013 dan berlaku di bank pada 1 April 2013, tidak terlalu berdampak pada kinerja kuartal pertama. Peraturan baru tersebut diperkirakan berdampak pada penjualan sepeda motor pada semester pertama.

Sementara itu, laba bersih Divisi Jasa Keuangan naik 23 persen menjadi Rp1 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra yang terdiri atas Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC), dan Toyota Astra Financial Services (TAFS) tumbuh 6 persen menjadi Rp13,2 triliun, termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse.

Total pembiayaan alat berat melalui PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komatsu Astra Finance turun 40 persen menjadi Rp1,3 triliun. PT Bank Permata Tbk yang 44,6 persen sahamnya dimiliki perseroan, membukukan laba bersih Rp356 miliar, atau meningkat tujuh persen.

PT Asuransi Astra Buana, anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi mampu membukukan laba bersih yang lebih tinggi, disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan premi kotor yang melebihi pembayaran reasuransi dan biaya klaim yang tinggi.

Selanjutnya, laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan turun 26 persen menjadi Rp0,7 triliun. Laba bersih Divisi Agrobisnis turun sebesar 6 persen menjadi Rp0,3 triliun serta laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun 19 persen menjadi Rp124 miliar.

Sementara itu, laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi sebesar Rp20 miliar, turun 22 persen dibandingkan kuartal pertama 2012.

“Divisi otomotif akan terus meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara membangun outlet-outlet baru. Selain itu, di divisi lain, Astra akan terus berupaya mencari peluang atau terobosan baru di mata rantai bisnis yang sudah ada dan melakukan efisiensi untuk mengantisipasi kondisi bisnis ke depan,” kata dia. (art)

5 Film Romantis Berlatar Perang Dunia II, Kisah Cinta di Tengah Kekacauan
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengusung Imam Budi Hartono sebagai Cawalkot Depok

Resmi! PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024