Jaga Fundamental Rupiah, BI Intervensi Pasar Valas

Perry Warjiyo Saat Fit And Proper Test Calon Deputi Gubernur BI
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Nilai tukar rupiah berada di level Rp9.890 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan pasar uang hari ini, Jumat 31 Mei 2013. Sedangkan pada transaksi kemarin, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah ditutup bertengger di Rp9.811.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Pery Warjiyo, tekanan terhadap rupiah ini disebabkan oleh sentimen global terkait rencana The Fed sebagai bank sentral Amerika Serikat untuk mengurangi stimulus moneternya seiring kondisi ekonomi yang kian membaik di negara Paman Sam itu.

Alasan PDIP Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Akibatnya, terjadi penarikan dana dari aset keuangan di negara-negara berkembang Asia, termasuk Indonesia. "Tekanan nilai tukar beberapa hari terakhir tidak hanya pada rupiah, tetapi juga mata uang kawasan," ujar Perry kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 31 Mei 2013.

Pelemahan rupiah, Perry melanjutkan, juga dipicu kekhawatiran terhadap defisit fiskal kembar (neraca pembayaran dan perdagangan), serta kondisi transaksi berjalan.

Menurutnya, BI terus melakukan stabilisasi rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Sebab saat ini, kuotasi atau harga penawaran tertinggi untuk membeli dan harga penawaran terendah untuk menjual di pasar uang sudah tidak rasional dan tidak sejalan dengan fundamentalnya, terutama NDF (non deliverable forward).

"Kami intervensi, baik dengan terus memasok dolar di pasar valas maupun pembelian SBN (Surat Berharga Negara) di pasar sekunder. Kami ingin pastikan rupiah stabil sesuai fundamental. Ini penting untuk stabilitas ekonomi nasional," kata Perry.

Perry menambahkan, nilai tukar rupiah yang ada di pasar spot dapat lebih menjadi acuan ketimbang NDF. "Itu lebih realistis, karena mencerminkan kurs aktual di pasar valas domestik. Bukan kuotasi seperti NDF yang menggambarkan persepsi beberapa pelaku asing di luar negeri," tuturya. (asp)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 6 poin atau 0,09 persen di level 7.167, pada pembukaan perdagangan hari ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024