- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa sepanjang Mei 2013, terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Deflasi terjadi, karena berbagai harga komoditas sudah mulai turun.
Kepala BPS, Suryamin di kantornya, Senin 3 Mei 2013, menjelaskan inflasi tahun kalender atau dari Januari-Mei 2013 sebesar 2,3 persen dan inflasi year on year 5,47 persen. "Kontrol pemerintah sudah menunjukkan hasil. Harga bawang merah, bawang putih, dan emas sudah turun," kata dia.
Dari 66 kota/kabupaten yang dipantau, BPS mencatat bahwa 43 kota mengalami deflasi dan 23 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi berada di Mataram sebesar 1,03 persen dan Kupang 0,86 persen, sedangkan deflasi terendah di Pekanbaru dan Tasikmalaya sebesar 0,01 persen.
"Deflasi di kota-kota tersebut, didorong oleh penurunan harga cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih," ujar Suryamin.
Sedangkan inflasi tertinggi berada di Ambon sebesar 2,52 persen didorong meningkatnya harga transportasi angkutan udara dan harga ikan segar. Sementara itu, inflasi di Pontianak sebesar 1,4 persen akibat meningkatnya harga sayur mayur segar.
Suryamin menyampaikan, inflasi inti pada Mei sebesar 0,02 persen dan inflasi komponen inti 0,06 persen.
Sementara itu, BPS mengaku bahwa harga bahan makanan menyumbang deflasi 0,03 persen dan harga sandang menyumbang deflasi 0,20 persen. Sedangkan harga yang diatur pemerintah menyumbang inflasi 0,17 dan harga yang bergejolak deflasi 0,22 persen. (asp)