BTPN Berencana Terbitkan Obligasi Rp4 Triliun

Seorang nasabah melakukan transaksi di bank peserta penjaminan LPS.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Untuk meningkatkan ekspansi kredit, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan sebesar Rp4 triliun dalam waktu dekat.

Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, di Jakarta, Senin 3 Juni 2013, mengatakan, penerbitan obligasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai sumber pendanaan yang selama ini ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK).

"Kami sudah dalam kurun waktu empat tahun terahkir mengeluarkan obligasi," kata Jerry di acara Infobank Award.

Dia menjelaskan, rencana penerbitan obligasi itu sebagai upaya untuk mencari sumber pendanaan. BTPN berupaya untuk tidak terlalu bertumpu pada DPK.

Ke depan, Jerry menambahkan, BTPN juga sudah menyiapkan strategi bisnis dengan menjaga ketersediaan likuiditas. Upaya tersebut diharapkan mampu mendukung permodalan perseroan dalam berekspansi. Saat ini, rasio kecukupan modal (CAR) BTPN masih cukup tinggi, yakni di kisaran 22 persen.

"Katakanlah regulasi CAR itu 8 persen atau 12 persen dan 14 persen itu sehat. Namun, di BTPN sudah 22 persen," ujarnya.

"Saya percaya bahwa kami harus punya likuiditas. Karena itu bahan baku kami. Lalu modal. Saya bersyukur pemilik modal tidak mengambil dividen dalam beberapa tahun terakhir," tuturnya.

Bank Terbaik
Sementara itu, dalam ajang Infobank Award yang memberikan peringkat 120 bank, Direktur Biro Riset Infobank, Eko B Supriyanto, menjelaskan, Biro Riset Infobank melakukan kajian terhadap bank-bank berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan.

Kajian ini didasarkan pada lima kriteria. Pertama, terkait permodalan, yaitu CAR. Kedua, aktiva produktif, yaitu non performing loans dan pemenuhan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP).

9 Deretan Patung Yesus Kristus Tertinggi di Dunia, Indonesia Menempati Posisi Pertama

Ketiga, rentabilitas, yaitu return on average assets (ROA) dan return on average equity (ROE). Keempat, likuiditas, yaitu loan to deposit ratio (LDR) serta pertumbuhan kredit dibandingkan dengan pertumbuhan dana.

Kelima, yaitu beban pendapatan operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional dan net interest margin (NIM).

Dari hasil kajian tersebut, ada 87 bank berpredikat sangat bagus, 26 bank berpredikat bagus, 6 bank berpredikat cukup bagus, dan 1 bank berpredikat tidak bagus.

Beberapa bank yang memperoleh predikat sangat bagus di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk.

Selain itu, terdapat BTPN, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank OCBC NISP.

Tim Hukum Prabowo Sebut Amicus Curiae MK Bentuk Intervensi Peradilan
Pemain Juventus usai dikalahkan Udinese

Prediksi Serie A: Cagliari vs Juventus

Duel Cagliari vs Juventus dalam lanjutan Serie A matchday ke 33 di Stadion Unipol Domus, Sabtu 20 April 2024, pukul 01.45 WIB. Berikut prediksinya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024