Bisnis Abon Ikan Beri Keuntungan Puluhan Juta Rupiah

Johan Yuniarto, Pemilik Usaha Rumah Abon
Sumber :
  • VIVAnews/Arie Dwi Budiawati
VIVAnews - Berbekal ketekunan dan semangat mencoba hal baru, Johan Yuniarto mampu mendapat omzet puluhan juta rupiah per bulan dari bisnis abon ikan yang kurang terkenal dibandingkan abon sejenis dari daging.
Inter Milan Pastikan Scudetto Bintang Kedua, Ini 7 Tim Tersukses di Serie A

"Saya mendapat keuntungan sebesar satu kwintal per bulan, yaitu sebesar Rp25 juta," kata Johan kepada VIVAnews di JCC Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Berasa Idol, Rezky Aditya Terekam Kamera Dispatch Saat Jalan di Bandara Incheon

Pemilik usaha "Rumah Abon" ini mengatakan bahwa bisnis itu digeluti mulai 2009, dengan modal sekitar Rp16 juta. Modal itu berasal dari uangnya sendiri untuk membeli ikan, rempah-rempah, dan peralatan seperti mesin pemutar (spinner), dan penggorengan.
Setahun Meninggalnya Moonbin, Cha Eun Woo: Aku Merindukan dan Menyayangimu

"Saya mengeluarkan Rp5 juta untuk bahan baku dan Rp11 juta guna peralatan," kata dia.

Namun, Johan mengaku bahwa penjualannya meningkat saat bulan Ramadan. Sayangnya, dirinya tidak mengatakan angka tepatnya. "Kalau bulan Puasa, penjualannya jadi tambah banyak. Abon ini bisa digunakan untuk sahur kalau tidak sempat memasak," ujarnya.

Dia mengatakan, menjual abon ikan per kemasan seharga Rp25 ribu dan setiap kemasan seberat 100 gram. Harga itu berlaku untuk abon ikan darat dan ikan laut. Johan pun menciptakan abon tersebut dalam beberapa rasa. "Ada rasa gurih, manis, dan pedas," kata dia.

Produk tersebut, ia jual di sekitar rumahnya yang berada di kawasan Bandung, Jawa Barat. "Rumah Abon juga menembus daerah Jakarta, Bogor, dan Surabaya. Bahkan, luar negeri seperti Malaysia dan Arab Saudi. 

Johan membuka toko khusus abon ikan di Jalan Keadilan II, No. 33, Riung, Bandung Permai. Apabila ingin menjadi reseller, ia membatasi pembelian minimal sebanyak tiga lusin dan tidak hanya berbatas pada satu produk. Itu juga berlaku untuk pembeli di luar Bandung.

Abon ikan kurang dikenal
Johan mengaku bahwa masyarakat kurang mengenal abon ikan daripada abon daging. Jadi, dia berinisiatif untuk membuat penganan ini. "Orang-orang lebih mengenal abon daging," kata dia.

Lalu, pria ini menciptakan berbagai jenis abon ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut. Ikan air tawar yang digunakan seperti ikan gurame, ikan nila, belut, dan ikan lele.

Sementara itu, ikan laut yang dia gunakan adalah ikan tuna, ikan kakap, dan ikan kerapu. Ikan-ikan tersebut dia beli dari pengepul dan jumlahnya tidak tetap, bergantung pada cuaca.

"Saya mendapat ikan air tawar dari daerah Bandung, sedangkan untuk mendapat ikan laut dari daerah pesisir, seperti Pangandaran, Cirebon, dan Indramayu," kata Johan.

Johan menceritakan, sebelum diolah, ikan-ikan tersebut dicuci bersih, dibuang isi perutnya, dan diambil dagingnya saja. Setelah itu, daging-daging tersebut dibumbui sebelum masuk ke wajan berisi minyak panas. "Ya, bumbunya seperti bawang merah dan bawang putih," imbuh dia. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya