BRI Gelontorkan Rp1,9 Triliun Bangun Infrastruktur Teknologi

Sofyan Basir Dirut PLN.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah menghabiskan investasi hingga Rp1,9 triliun dalam kurun tiga tahun terakhir untuk membangun infrastruktur teknologi, termasuk menghubungkan kantor pusat dengan berbagai unit BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, Selasa malam 4 Juni 2013, mengungkapkan, sejak 2006, BRI telah membangun sistem informasi secara mandiri untuk memenangkan persaingan dalam industri perbankan. Pada waktu itu, hanya segelintir kantor cabang BRI yang sudah
Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan
online.

BRI mulai mengembangkan teknologi berbasis
real time
yang menghubungkan seluruh kantor BRI. Ia mencontohkan, sebelum 2006, BRI hanya mempunyai kantor cabang di Jabodetabek sebanyak 56 unit, dan jumlah ATM di seluruh Indonesia hanya 200 unit.


"Dana Rp1,9 triliun itu sudah termasuk sarana, biaya fisik komunikasi,
hardware
buatan sendiri dan berbagai teknologi siap dipakai," kata Sofyan dalam silaturahmi pimpinan redaksi media dengan direksi BRI di Jakarta.


Ia menjelaskan, saat ini BRI telah memiliki 3.000 unit ATM dan transaksi elektronik seperti
e-banking
yang meningkat pesat hingga 11 juta per hari. Ia pun menilai, dengan menggunakan teknologi informasi, nasabah lebih mudah untuk memperoleh informasi, komunikasi, dan transaksi perbankan melalui ATM,
phone banking
, dan
mobile phone
.


"Faktanya, dengan beragam investasi, pertumbuhan laba kami terus tumbuh secara signifikan," ungkap Sofyan.


Sekadar informasi, sepanjang tiga bulan pertama 2013, laba BRI mencapai Rp5,01 triliun atau naik 18,76 persen dibanding periode sama 2012 sebesar Rp4,22 triliun.


Dalam laporan keuangan perusahaan, posisi rasio kecukupan modal perusahaan (CAR) hingga kuartal I-2013 berada di posisi 17,91 persen, dengan struktur permodalan sebesar 94 persen atau masih merupakan TIER 1 capital.


Sementara itu, biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) turun menjadi 60,46 persen. Pengembangan jaringan unit kerja BRI juga meningkat dari 8.123 kantor pada kuartal I-2012, menjadi 9.084 kantor pada kuartal I-2013.


Untuk
e-channel
yang meliputi ATM, KiosK, CDM, E-Buzz, dan EDC, BRI melaporkan adanya peningkatan pesat dari 41.033 unit pada kuartal I-2012, menjadi 63.940 unit pada kuartal I-2013. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya