Malindo Air Ancam AirAsia di Malaysia

Sumber :
  • Airlinereporter

VIVAnews - Kehadiran maskapai penerbangan murah Malindo Airways di Malaysia mulai mengancam dominasi AirAsia. Malindo Air menawarkan tarif yang kompetitif, rute menguntungkan, serta berbagai fasilitas tambahan lainnya. Hal itu, memicu perang harga.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Dilansir Reuters, Rabu 5 Juni 2013, harga tiket pesawat dari Kuala Lumpur menuju Kalimantan, seperti Kinabalu dan Kuching rata-rata turun 12,6 persen selama Maret dan Mei 2013. 

Malindo Airways memikat wisatawan dengan fasilitas seperti makanan ringan gratis, pemesanan bagasi, dan kursi yang lebih besar. Selain itu, Malindo terbang dari Bandara International Kuala Lumpur, bukan dari Low Cost Terminal yang digunakan AirAsia.

"Malindo memberi kita lebih banyak. Dengan harga yang sama, kami mendapatkan sandwich, minuman, dan bandara yang lebih baik," kata Yazmi Fauzi, salah seorang penumpang Malindo yang terbang dari Kuching ke Kuala Lumpur.

Namun, analis S&P Singapura, Shukor Yusof, mengatakan bahwa Malindo Air belum cukup mapan untuk menjadi kekhawatiran besar bagi AirAsia tapi cukup dapat mengerus pendapatan AirAsia.

Sementara itu, Konsultan Frost&Sullivan Aerospace and Defence Practice for Asia-Pasific, Subhranshu Sekhar Das, menjelaskan bahwa Malindo Air sedang mengincar posisi antara maskapai layanan lengkap dan murah.

Malindo, katanya, menargetkan dapat menggantikan pasar yang ditinggalkan Firefly sejak 2011 lalu. Firefly merupakan anak perusahaan Malaysian Airlines yang melayani penerbangan ke Malaysia Timur.

Sementara itu, AirAsia melaporkan penurunan laba 39 persen pada Januari-Maret 2013. Para analis juga mengoreksi target laba bersih AirAsia untuk 2013, sebesar tiga persen. CEO AirAsia, Tony Fernandes, secara tegas menolak adanya anggapan persaingan antara AirAsia dengan Malindo Air.

Sedangkan CEO Malindo Air, Chandran Ramamurthy, mengatakan tingkat keterisian penumpang rata-rata 79 persen dan perusahaan berencana untuk memperluas penerbangan menuju Sibu, Miri dan Tawau di Malaysia Timur bulan ini.

Malindo Airways merupakan perusahaan patungan antara Lion Air (49 persen) dengan National Aerospace & Defense Industries Sdn Bhd (51 persen). (asp)

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024