- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengajukan tiga nama calon deputi gubernur Bank Indonesia ke Dewan Perwakilan Rakyat. Ketiga nama itu nantinya akan diseleksi oleh DPR untuk mengisi posisi kursi deputi gubernur BI yang ditinggalkan Muliaman D Hadad.
Muliaman saat ini menjadi ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Difi A Johansyah, Rabu 5 Juni 2013, menjelaskan, ketiga nama yang diajukan Presiden tersebut adalah Hendar, yang merupakan asisten gubernur BI, Mulya Siregar yang juga asisten gubernur BI, dan Tresna Suparyono, direktur eksekutif Pengelolaan Devisa BI.
"Sudah ada surat dari Presiden, tanggal 29 Mei lalu," kata Difi di Gedung BI Jakarta.
Sementara itu, ditempat terpisah, Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis menjelaskan, ketiga nama tersebut akan diumumkan pada sidang paripurna.
Setelah itu, Komisi XI akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan ketiga nama itu dan calon deputi gubernur terpilih selanjutnya akan disahkan oleh sidang paripurna DPR.
"Proses itu dilakukan setelah agenda pembahasan RAPBN-P 2013 dan pokok-pokok kebijakan fiskal APBN 2014 serta proses pemilihan anggota BPK dan Badan Supervisi Bank Indonesia selesai. Diperkirakan awal Juli 2013," tegasnya.
Sekadar informasi, tidak lama lagi, Hartadi A Sarwono pun akan pensiun sebagai deputi gubernur BI. Namun, DPR tak bisa mengganti posisinya pada tahun ini.
Sebab, dalam setahun, DPR hanya bisa melakukan pemilihan dua anggota dewan gubernur BI. Sementara itu, pemilihan deputi gubernur pengganti Muliaman dilakukan karena ia mengundurkan diri dan pindah jabatan.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
