- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Komisi Pengawas Persaingan Usaha tengah meneliti dua hal terkait isu monopoli usaha pelabuhan yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia II/Pelindo (Persero). Ketua KPPU, Muhammad Nawir Messi, mengatakan hal itu pada Minggu 9 Juni 2013.
"Kami tengah menyelidiki sisi kebijakan dan hukum Pelindo," kata Nawir kepada media usai peringatan ulang tahun KPPU ke-13, di kantornya, Jakarta.
Nawir mengatakan Komisi tengah mengkaji kebijakan pemerintah terhadap perusahaan pelat merah ini.
Pemerintah mengizinkan Pelindo membuat anak usaha untuk masuk ke ranah bisnis pelabuhan. Persoalan inilah yang membuat para pebisnis jasa angkutan dan logistik swasta gerah dan mendesak pemerintah untuk mencabut kembali kebijakan tersebut. Masalah ini juga sempat menimbulkan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Nawir menyarankan pemerintah menelaah kembali kebijakan terhadap BUMN jasa ini. "Apakah Pelindo boleh mentransfer kewenangannya sebagai operator kepada para anak usahanya. Sepertinya kebijakan itu perlu ditinjau kembali," kata dia.
Lalu, permasalahan kedua yang tengah ditelisik komisi pengawas ini adalah masalah hukum. Menurut dia, ada semacam perjanjian yang berlaku dalam usaha mereka.
"Ada perjanjian eksklusif yang berlaku. Misalnya, Pelindo mewajibkan para penyewa lahan atau gudang untuk menggunakan jasa-jasa mereka yang lain, seperti jasa bongkar muat barang," ujarnya.
Kini, KPPU tengah mengkaji sisi kebijakan pemerintah dan memeriksa sisi hukumnya. Nawir juga mengatakan bahwa pihak tengah memanggil saksi. "Pekan ini. Kami sedang memanggil saksi-saksi. Dua tiga bulan akan keluar dampak kerugian bagi pelabuhan," kata Nawir.
Sosok Abu Shujaa, Komandan Perang Al Quds yang 'Bangkit' dari Kematian
Abu Shujaa pun dinyatakan telah tewas oleh Israel pada hari Jumat lalu. Namun, mengejutkannya, Abu Shujaa tiba-tiba 'bangkit dari kubur'.
