Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Kamis 20 Juni 2013, menyetujui tarif angkutan umum dinaikkan, setelah pemerintah resmi memberlakukan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Kenaikan tarif angkutan umum itu akan dijaga agar tidak terlalu membebani masyarakat.
Baca Juga :
Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan
Kenaikan tarif angkutan umum itu akan dijaga agar tidak terlalu membebani masyarakat.
Baca Juga :
Sambut Putusan MK, Ketum Hipmi: Proses Pilpres Berakhir, Kini Saatnya Bangun Ekonomi Bangsa
"Tentu ada hitungan yang wajar untuk penyesuaian itu. Itu yang perlu kami jaga agar tidak menimbulkan kenaikan yang berlebihan. Kasihan rakyat," ujar Hatta usai rapat di Bank Indonesia, Jakarta.
Ketika ditanyakan kapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal mengumumkan kenaikan harga BBM, Hatta mengatakan, segera.
Namun, Hatta meminta masyarakat untuk tidak terlalu banyak berspekulasi. Karena, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan kebijakan pendukung kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Terutama, memastikan kompensasinya dapat tersalurkan dengan tepat sasaran kepada masyarakat.
"Sosialisasi terus akan jalan, karena masyarakat harus diyakinkan bahwa kenaikan harga BBM disertai paket stimulus, agar ekonomi tetap sehat," kata Hatta.
Sebelumnya, tim sosialisasi dan persiapan kenaikan harga BBM bersubsidi sudah menyusun laporan yang akan disampaikan kepada Presiden dalam rapat kabinet paripurna siang ini, Kamis 20 Juni 2013. Pengumuman kenaikan harga BBM akan segera dilakukan.
"Hari ini kami akan membahasnya. Diumumkannya kemungkinan Jumat malam," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunggu laporan final Tim Sosialisasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak sebelum mengumumkan kapan kebijakan tersebut akan diterapkan. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tentu ada hitungan yang wajar untuk penyesuaian itu. Itu yang perlu kami jaga agar tidak menimbulkan kenaikan yang berlebihan. Kasihan rakyat," ujar Hatta usai rapat di Bank Indonesia, Jakarta.