Rumah Potong Hewan Butuh Peran Swasta

Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
Dua WNI Batal Terbang ke Paris Akibat Boarding Pass dan Visa Tertukar, Kinerja Kedutaan Disorot
- Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, Selasa 25 Juni 2013, mencermati bahwa pengelolaan rumah potong hewan (RPH) mempunyai peran penting dalam memberi nilai tambah untuk produksi daging sapi dan industri makanan. Oleh karena itu, RPH ini bisa menjadi investasi strategis bagi para pengusaha.

Mengenal Agama Sikh, Keyakinan yang Dianut Bunga Zainal dan Anak-anaknya

"Jangan lupa bahwa
KPK Fires 66 Employees Who Accepted Bribes from Inmates
intermediate industry . Mereka lah yang menjembatani proses sapi hidup menjadi sapi potong," ujar Bayu dalam acara diskusi bertajuk "
Beef Imports: Quote Issues under The WTO
" di Hotel JS Luwansa, Jakarta.


Menurut Bayu, RPH sangat membantu dalam proses pemotongan daging sapi, mulai dari penyembelihan sapi hidup menjadi potongan daging. "Siapa yang memotong daging menjadi ukuran 85 CL dan 65 CL, siapa yang memilah daging-daging. Lihatlah ini sebagai sisi investasi," kata Bayu.


Bayu yakin bahwa dengan memaksimalkan peran RPH, bisa meningkatkan produksi daging sapi. Misalnya, mempercepat produksi sapi potong untuk mencukupi permintaan dalam negeri.


"RPH kita berapa kapasitasnya?," kata Bayu.


Mengenai pasokan daging sapi, Bayu menambahkan, faktor sosiologi peternak juga memengaruhi. Namun, yang paling menjadi kendala adalah transportasi.


"Biaya transportasi hewan ternak dari Nusa Tenggara Timur ke Jakarta itu lebih mahal daripada biaya angkut hewan dari Darwin, Australia ke Jakarta. Jadi, masalahnya tidak berhenti pada pasokan sapi," kata Bayu. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya