Bank Dunia Dukung Proyek Pengembangan Listrik RI

Proyek WHyPGen di Sukabumi, Jawa Barat
Sumber :
  • bppt.com

VIVAnews - Dewan eksekutif Bank Dunia telah menyetujui dukungan untuk memperkuat dan memperluas jaringan listrik di Indonesia. Upaya itu sebagai tulang punggung dari target pemerintah Indonesia mencapai rasio elektrifikasi 90 persen untuk semua rumah tangga di seluruh kepulauan Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 9 Juli 2013, menyatakan bahwa Second Power Transmission Development Project atau Proyek Pengembangan Transmisi Listrik Kedua akan didanai paket bantuan senilai US$325 juta.

"Akses terhadap tenaga listrik berkualitas dan yang bisa diandalkan sangat krusial bagi pertumbuhan inklusif, pengentasan kemiskinan, dan perbaikan kualitas hidup. Karena itu pemerintah Indonesia sangat berkomitmen terhadap akselerasi pembangunan infrastruktur dan pengembangan energi," ujar Koeberle.

Koeberle menambahkan, proyek ini bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang kian meningkat, dengan memperluas akses terhadap listrik dari jaringan listrik nasional di Pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Jumlah penerima manfaat dari proyek ini diperkirakan mencapai sekitar 29,5 juta warga di keempat wilayah proyek, atau lebih dari separuh berada di Pulau Jawa-Bali.

Proyek ini akan diimplementasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang mengusahakan pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik di hampir seluruh Indonesia. Secara historis, PLN lebih fokus pada pengembangan tenaga listrik di Jawa-Bali ketimbang wilayah-wilayah lain.

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang

Alhasil, biaya pelayanan PLN di kawasan-kawasan padat penduduk di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bisa mencapai 20-30 persen lebih mahal dari Jawa-Bali. Bahkan, bisa mencapai 200 persen lebih tinggi di pulau-pulau yang lebih kecil seperti Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Spesialis Senior Bank Dunia untuk bidang Energi di Indonesia, Anh Nguyet Pham, menyatakan bahwa biaya operasional tinggi ini merupakan tantangan terhadap target rasio elektrifikasi. Di satu sisi, memperluas akses terhadap listrik membutuhkan subsidi pelayanan publik lebih besar.

Di sisi lain, perluasan akses juga memerlukan perbaikan efisiensi transmisi dan distribusi listrik.

"Second Power Transmission Development Project akan membantu memperbaiki pasokan dan kualitas listrik di wilayah-wilayah proyek dengan membangun atau merehabilitasi gardu induk. Proyek ini juga akan turut membangun kapasitas PLN untuk mengoperasikan sistem transmisi dan distribusi," kata Anh Nguyet Pham.

Bank Dunia mendukung Second Power Transmission Development Project yang akan memperluas dan merehabilitasi sejumlah gardu induk 150/20 kV dan 70/20 kV di wilayah-wilayah proyek, di samping juga membangun sejumlah gardu induk 150/20 kV baru.

Banyak yang Mudik H-4, Menhub Minta Maskapai Berikan Promo di H-10

Secara paralel dengan proyek ini, sebuah program bantuan teknis untuk membangun kapasitas PLN akan diterapkan dengan dana hibah dari pemerintah Australia senilai US$2 juta.

Sesuai perjanjian dengan Kementerian Keuangan Indonesia, pengembalian dana pinjaman untuk PLN ini akan jatuh tempo dalam kurun 21 tahun, dengan masa tenggang 7,5 tahun. (art)

Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024