PLN Gandeng Asing Bangun Pembangkit Tenaga Gas

Petugas PLN sedang memperbaiki tower SUTET di Sumedang.
Sumber :
  • Bambang Dwiyanto/PLN
VIVAnews
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membangun pembangkit listrik yang akan memanfaatkan sumber energi gas, yaitu Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai di Kalimantan Tengah. Proyek pembangkit itu berkapasitas 155 megawatt (MW).

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

PLN menggandeng Konsorsium Wartsila Finland Oy dan PT Pembangunan Perumahan Tbk, yang akan berlokasi di Desa Karendan, Kecamatan Lahai, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan


Penandatanganan kontrak pembangunan PLTMG Bangkanai antara PLN dan Konsorsium Wartsila Finland Oy dan Pembangunan Perumahan dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dengan Direktur Regional Wartsila Finland Oy, Sushil Purohit dan Direktur Pembangunan Perumahan, Harry Nugroho, hari ini, Rabu 10 Juli 2013, di kantor pusat PLN, Jakarta.


"Ini merupakan sejarah bahwa pemimpin dari konsorsium adalah perusahaan manufaktur asing, Wartsila Finland Oy," kata Nur Pamudji.


Dia menjelaskan, biasanya konsorsium dipimpin oleh perusahaan Indonesia dan perusahaan asing menjadi anggotanya. Namun, dalam proyek tersebut, perusahaan asing yang menjalin kontrak dengan PLN.


"Saya harap ini merupakan kecenderungan bahwa perusahaan manufaktur asing dapat langsung menandatangani kontrak dengan PLN," ujarnya.


Keikutsertaan Pembangunan Perumahan dalam konsorsium ini juga merupakan salah satu bentuk sinergi antar BUMN dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.


"Tidak ada yang menggunakan gas ini kecuali PLN. Gas yang ada sekarang 20 mmbtud, tapi 4 mmbtud dipakai perusahaan lain," tuturnya. "Jadi hanya 16 mmbtud yang diserap PLN".


Nur Pamudji menjelaskan, awalnya, PLN akan memakai gas sebagai pembangkit base load, tapi kemudian akan digunakan sebagai pembangkit peaker. Nantinya, PLN akan membangun kapasitas tambahan untuk pembangkit tersebut dengan menggunakan volume gas yang tetap sama.


"Kami sudah menggunakan teknologi ini di Jawa Timur, di Pembangkit Listrik Grati," kata dia.


Perseroan, menurut dia, mampu menyimpan 16 mmscfd gas ke dalam tabung CNG, dan mengoperasikan pembangkit selama 4 jam dengan kapasitas 300 MW.


"Dengan menggunakan volume gas yang kecil, tapi mampu membangkitkan listrik besar, kami menyebutnya sebagai pembangkit peaker," kata Nur Pamudji.


Jika PLTMG Bangkanai beroperasi, ada 4 sistem kelistrikan yang selama ini beroperasi terpisah, yaitu Muara Teweh (8 MW), Buntok (10 MW), Batu Licin (12 MW), dan Sampit (33 MW), akan terhubung dengan sistem Kalselteng.


Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk 60 MW PLTD tersebut akan berganti dengan suplai listrik dengan bahan bakar gas. Potensi penghematan BBM solar yang akan didapat sebesar 245.000 kilo liter per tahun atau Rp1,6 triliun per tahun.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya