Hari Keenam Puasa, Harga Bawang Merah Masih Naik

bawang merah.
Sumber :
  • ANTARA/Syaiful Arif
VIVAnews - Hari ini sudah memasuki hari keenam bulan Ramadan. Namun, harga pangan masih tetap mencekik, seperti bawang merah, daging sapi, telur ayam ras, dan daging ayam.
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Dari empat komoditas pangan yang menjadi sorotan akhir-akhir ini, harga bawang merah yang masih terkerek naik.
Viral Jeam Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong, Ternyata Gegara Ini

"Harga bawang merah masih naik dari Rp30 ribuan per kilogram menjadi Rp40 ribuan. Ini dari pasar induk. Kalau harga dari pasar induk naik, ya, harga di pasar tradisional juga ikut naik," kata Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran, kepada VIVAnews, Senin 15 Juli 2013.
Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"

Ngadiran mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah ini terjadi pada tiga hari yang lalu. Sementara itu, harga daging sapi, cabai keriting, dan cabai rawit cenderung stagnan. Harga daging sapi masih bercokol di level Rp100 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai rawit dan cabai keriting masih "pedas."

"Cabai keriting harganya Rp70 ribu per kilogram dan harga cabai rawit itu Rp46 ribu per kilogram," kata dia.

Untuk telur ayam, pria ini mengaku bahwa harga telur ayam cenderung "adem ayem" di level Rp21 ribu per kilogram. "Memang, ini biasa kalau telur agak tenang harganya, saat masuk seminggu pertama bulan puasa," ujar Ngadiran.

Daging ayam sempat turun
Sementara itu, khusus untuk daging ayam, Ngadiran mengaku bahwa harga komoditas pangan ini sempat turun sekitar Rp1.000 per kilogram, yaitu dari Rp34 ribu per kilogram menjadi Rp33 ribu per kilogram.

Hal itu karena adanya operasi pasar yang dilakukan Kementerian Perdagangan dengan APPSI, yaitu mencoba mengintervensi harga pasar dengan menyalurkan ribuan ekor daging ayam beku pada delapan pasar tradisional.

Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Sri Agustina, mengatakan bahwa dua pihak ini bekerja sama untuk menyalurkan daging ayam tersebut kepada delapan pasar. Masing-masing pasar mendapatkan jatah 300 ratus ekor daging ayam beku. Tapi, Ngadiran langsung meralat pernyataan Sri.

"Kami memang mengadakan operasi pasar, tetapi setiap pasar mendapatkan 200 ekor daging ayam. Itu dilakukan di delapan pasar tradisional dari 173 pasar tradisional se-Jakarta," kata dia.

Ngadiran memerinci kedelapan pasar itu, yaitu Pasar Senen, Pasar Blok A, Pasar Rawamangun, Pasar Kojabaru, Pasar Pondok Labu, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Grogol, dan Pasar Minggu.

"Kemarin ada operasi pasar di Pasar Pondok Labu dan hari ini ada juga di Pasar Grogol," tuturnya.

Meski demikian, menurut Ngadiran, pendistribusian daging ayam beku ini tidak berdampak signifikan terhadap harga daging ayam di pasar.

"Bagaimana mau menurunkan harga daging ayam, kalau hanya delapan pasar yang dijadikan lokasi pendistribusian daging ayam. Lagipula, satu pasar hanya mendapatkan jatah satu kali. Itu sama saja menggarami lautan," ujarnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya