Tips BPOM untuk Cegah Masyarakat Beli Makanan Tak Layak

Petugas BPOM Banten memeriksa bakso kemasan
Sumber :
  • ANTARA/Asep Fathulrahman
VIVnews - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ratusan ribu pangan yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) sampai minggu ketiga bulan Ramadan ini.
Persik Kediri Minta Maaf Usai Kena Bantai Bhayangkara FC

Untuk itu, badan pengawasan itu memberikan beberapa tips kepada masyarakat, misalnya untuk penganan olahan.
Piknik ke Ragunan, Satu Keluarga Tertimpa Pohon Tumbang Hingga Dirawat di RSUD

"Masyarakat harus membaca label," kata Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Roy Sparringa di kantor BPOM, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2013.
Lolly Mohon-mohon Minta Ketemu, Nikita Mirzani Lebih Pilih Lakukan Ini Bareng Anak Laki-Lakinya

Roy menuturkan bahwa salah satu temuan BPOM terhadap barang yang tidak layak adalah produk yang tidak memiliki label berbahasa Indonesia. Dengan adanya label yang tidak berbahasa Indonesia, konsumen akan kesulitan untuk mengetahui keterangan yang terdapat dalam produk itu.

"Kami tidak bisa memastikan produk itu aman atau tidak. Produk ini berisiko, karena tidak melewati proses premarket," kata dia.

Kedua, lanjutnya, masyarakat harus mengetahui masa kedaluwarsa suatu produk penganan olahan. Dia berpendapat bahwa masyarakat sering melewatkan hal ini tatkala membeli penganan olahan.

"Kapan masa simpanannya? Masa kedaluwarsa itu menentukan kualitas dari produk itu. Kalau sudah lewat tanggalnya, mutunya akan jelek," ujar Roy.

Itu adalah tips saat membeli pangan olahan. Lalu, bagaimana dengan makanan yang bukan panganan olahan? Badan pengawas ini memberikan contoh kepada masyarakat untuk membedakan makanan yang "berbahaya."

Sebelumnya, BPOM telah menemukan makanan, dalam hal ini adalah makanan untuk buka puasa atau takjil yang mengandung bahan pengawet, berpewarna rhodamin B, dan berpemanis buatan. Untuk makanan berpewarna, badan ini mengisyaratkan masyarakat untuk tidak membeli makanan yang berwarna mencolok.

"Misalnya mie basah, warnanya sangat mengkilap dan tidak lengket. Itu tidak tahan lama," kata dia.

Untuk makanan yang berpengawet, instansi ini telah menemukan makanan yang berformalin dan mengandung boraks. "Tahu yang berpengawet itu kenyal dan kering di permukaan," kata Roy.

Lalu, untuk bahan penganan yang berpengawet, di samping makanan yang berpewarna berbahaya, BPOM menegaskan masyarakat untuk tidak membeli makanan itu karena zat-zat yang terdapat dalam bahan kimia itu. "Iya dong. Bisa mengakibatkan kanker," kata Pelaksana Tugas BPOM, Hartatie Amal, di tempat yang sama. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya