Darmin: Tekanan terhadap Rupiah Terus Berlanjut

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution, Jumat 2 Agustus 2013, mengungkapkan bahwa tekanan terhadap nilai tukar rupiah untuk jangka panjang akan terus terjadi.
Jadwal SIM Keliling Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung Kamis 18 April 2024

Menurut Darmin, salah satu tekanan pada rupiah adalah defisit neraca transaksi berjalan. Masalah transaksi berjalan itu akibat harga komoditas yang turun, seperti pada komoditas batu bara dan karet.
Menguak Deretan Tanda Kiamat Sugra yang Sudah Terjadi Saat Ini

"Soal rupiah, karena transaksi berjalan yang bermasalah. Ini terjadi hampir tujuh kuartal," kata Darmin di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.
4 Perang Besar dalam Islam yang Terjadi di Bulan Syawal

Permasalahan lain, Darmin juga mencermati kenaikan harga pangan, yang menjadi salah satu faktor pendorong tingginya inflasi Juli 2013. "Sekarang, ekspor jatuh, transaksi berjalan defisit, sehingga mau tidak mau harga BBM naik. Tetapi, tekanan ke rupiah terus ada," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia hari ini, rupiah masih bergerak menuju level Rp10.300 per dolar AS. Meski, sedikit menguat di level Rp10.286 dari transaksi sebelumnya di posisi Rp10.288 per dolar AS. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya