Bank Pembangunan Islam Bantu Ekspor Pesawat PT DI

BUMN Award 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengharapkan Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IDB) membantu pendanaan ekspansi PT Dirgantara Indonesia.
Haru, Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Menangis Saat Pertama Dengar Suara Anak Perempuannya

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa 6 Agustus 2013, Dahlan mengatakan bahwa hal itu tercentus ketika dirinya mengadakan pertemuan dengan Presiden IDB, Dr Ahmed Mohammed Ali dan Dr Ahmed Saleh Hariri, pimpinan IDB divisi Asia Selatan dan Tenggara di Clock Tower, depan Masjidil Haram, Mekkah.
Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Dalam pembicaraan itu, ungkapnya, ia meminta agar IDB bisa mendukung ekspor pesawat-pesawat produksi PT DI melalui fasilitas kredit ekspor IDB. Sebab, penjualan pesawat PT DI akan lancar jika menggunakan kredit ekspor karena negara pembeli biasanya minta sekalian pembiayaannya.
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

Dahlan mengaku bahwa Dr Ahmed sangat antusias menyambut keinginan tersebut, karena IDB memang menyediakan kredit ekspor untuk negara-negara anggota. Selain itu, Indonesia sebagai salah satu pendiri IDB 39 tahun lalu, menurut Dr Ahmed memegang peran penting dalam IDB.

Dalam pertemuan itu, Dahlan juga menjelaskan bahwa PT DI sedang menawarkan pesawat untuk Bangladesh dan ke beberapa negara Afrika. Dan IDB tertarik untuk memberikan fasilitas kredit ekspor bagi Bangladesh.

"Saya juga ditanya, negara mana saja yg sudah menyatakan minatnya tapi terhalang masalah pembiayaan. Saya sudah sampaikan negara-negara dimaksud termasuk Filipina," kata Dahlan.

Buka Kantor

Selama tiga tahun ke depan, ungkap Dahlan, IDB menyediakan fasilitas pendanaan sampai Rp30 triliun (US$3,3 miliar). IDB juga segera membuka kantor di Jakarta akhir tahun ini. "Selama ini untuk Asia Tenggara IDB berkantor di Kuala Lumpur," ujarnya.

Dr Ahmed, lanjutnya, mengatakan mengenal baik industri pesawat Indonesia karena pernah diajak Prof Habibie ke Bandung di awal tahun 1990-an. "Dia berharap, apa yang saya inginkan tersebut bisa dilakukan oleh IDB,: tutur Dahlan.

Dr Ahmed, dia menambahkan, menyatakan kegembiraannya mendengar paparan tersebut bahwa kini PT DI memperoleh kemajuan besar dan untuk pertama kalinya tidak lagi rugi.

Selain itu, kata Dahlan, Dr Ahmed mengemukakan kalau IDB sudah berkembang pesat dan sejak beberapa tahun terakhir selalu memperoleh rating tertinggi AAA. "Dia berharap, bisa menjalin kerjasama dengan BUMN Indonesia untuk mengembangkan perekonomian Indonesia," tutur Dahlan. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya