Harga Emas Global dan Domestik Melonjak

Harga Emas Naik
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Harga emas berjangka berakhir menguat 2 persen pada penutupan perdagangan Selasa di bursa New York, Amerika Serikat. Emas memasuki wilayah pasar bull karena kekhawatiran atas kemungkinan aksi militer AS terhadap Suriah serta kecemasan atas plafon utang AS menarik investor untuk investasi yang lebih aman pada logam mulia.

Seperti diberitakan Marketwatch, Rabu 28 Agustus 2013, harga emas untuk pengiriman Desember melonjak US$27,10 (2 persen) sehingga berada di level US$1.420,20 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Menurut data Factset, ini merupakan harga penutupan tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak rekor pertengahan Mei. Harga emas berjangka pada perdagangan Senin turun 0,2 persen.

"Emas akan menjadi penerima manfaat dari setiap aksi militer di Suriah," ujar Paul Herber, pengamat bursa.

Menurut Herber, untuk saat ini investor beralih, menjual saham dan membeli aset yang lebih aman, salah satunya adalah emas.

Sementara itu, dari dalam negeri dilaporkan, harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk hari ini naik.

Harga emas batangan Antam dijual Rp555.000 untuk ukuran 1 gram, naik Rp11.000 dibandingkan dengan harga Rp544.000 pada perdagangan Selasa kemarin.

Adapun emas ukuran 5 gram kini dilepas dengan harga Rp2.630.000, ukuran 10 gram dijual Rp5.210.000, untuk ukuran 25 gram dilepas Rp12.950.000, dan emas batangan ukuran 50 gram dilego Rp25.850.000.

Lalu, ukuran emas 100 gram berada di harga Rp50.650.000, ukuran emas 250 gram dijual Rp129.000.000, dan ukuran 500 gram dilepas di harga Rp257.800.000.

Emas batangan untuk ukuran 4 gram dan 25 gram dilaporkan telah habis terjual (sold out). Namun untuk ukuran lainnya masih tersedia (available).

Sementara harga beli kembali (buy back) emas Antam hari ini dipatok Rp490.000 per gram. (eh)

Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024