Renovasi Bandara Ngurah Rai Rumit

Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara
Sumber :
  • ANTARA/Irsan Mulyadi

VIVAnews - Pengembangan infrastruktur Bandara Ngurah Rai Bali dipandang sebagai pengerjaan proyek terumit yang pernah ada. Sebabnya, pengembangan ini harus dilakukan berbarengan dengan operasional bandara. Selain itu, luas lahan bandara yang hanya 285 hektare juga menambah kesulitan pembangunan bandara itu.

PSS Sleman Fokus ke 3 Laga Terakhir demi Hindari Degradasi

Bahkan, perusahaan pengelola bandara itu, PT Angkasa Pura I,  mengaku khawatir terhadap perkembangan bandara mengingat pertumbuhan penumpang Bali sangat signifikan.

Berdasarkan data penumpang yang dirilis, Bandara Ngurah Rai melayani 14 juta penumpang tiap tahun. Namun, kapasitas maksimal dari terminal lama hanya cukup menampung 7,7 juta. Sedangkan pembangunan terminal baru ini mampu melayani 25 juta penumpang.

"Bandara Ngurah Rai ini yang terumit karena operasi harus tetap jalan. Pada saat sama, pembangunan juga berjalan," kata Presiden Direktur Angkasa Pura I Tommy Soetomo di Bali. "Saya khawatir bandara ini hanya berumur 5 tahun. Karena luas tidak ideal dan pertumbuhan penumpang yang tinggi."

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Tomy mengatakan, terminal baru mulai beroperasi pada 10 September. Sedangkan peresmiannya pada 12 September oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam proses pengerjaan terminal baru, Tomy melanjutkan, Angkasa Pura I merogoh Rp2,8 triliun dengan melibatkan 4.000 pekerja. "Ini mungkin bangunan sipil yang besar yang memadukan modern dan tradisional. Kami memakan waktu 10 bulan. Proses yang cukup panjang," ujar Tommy.

Perancang bangunan bandara, Darmawan Prawirohardjo menjelaskan, untuk melakukan proses balinisasi pada bangunan membutuhkan waktu dan metode yang cukup lama. Sebab, gaya arsitektur Bali tidak memiliki teknik spesifik dalam pengerjaannya. Hanya saja, gaya arsitektur ini lebih menekankan pada pedoman membuat satu bangunan.

Dalam pengembangan bandara, ada beberapa hal penting yang ditambahkan untuk meningkatkan standar pelayanan. Di antaranya dengan menyematkan teknologi canggih. Salah satunya baggage hendling system yang menggunakan teknologi hold baggaege screaning (HBS). Bagasi penumpang nantinya akan digerakan secara elektronik dan mekanis hingga mendekati pesawat. Selain itu pemasangan 20 kamera CCTV pun dilakukan untuk meningkatkan keamanan bandara.

Pendeta Gilbert Lumoindong

Usai ke Rumah Jusuf Kalla, Pendeta Gilbert Datangi MUI untuk Minta Maaf

Tidak hanya mendatangi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Pendeta Gilbert Lumoindon kini juga menyambangi kantor MUI Jakart

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024