Selamatkan Industri Mebel Dengan Sertifikasi

VIVAnews - Asosiasi Meubel Indonesia (Asmindo) menandatangani kontrak perjanjian dengan Smartwood, salah satu lembaga sertifikasi kayu asal Amerika Serikat. Hal itu, sebagai langkah antisipasi atas melemahnya permintaan internasional atas produk mebel Indonesia.

Prabowo Subianto Minta Maaf Karena Nakal: Saya Minta Maaf ke Senior Karena Bikin Repot

"Perjanjian ini sebagai upaya mengubah pandangan dunia bahwa Indonesia selalu merusak lingkungan dalam menjalankan bisnis," kata Ketua Asmindo Ambar Tjahyono di sela-sela acara Trade Expo Indonesia 2008 di PRJ Kemayoran, Selasa, 21 Oktober 2008.

Menurut Ambar, melalui sertifikasi oleh lembaga internasional, Asmindo ingin meningkatkan kepercayaan pasar global bahwa pengusaha mebel Indonesia memakai bahan baku kayu yang legal dan bersertifikat.

Saat ini, sudah ada 150 pengusaha mebel yang bersertifikat. Asmindo menargetkan sebelum Maret 2009 bakal ada 250 pengusaha bersertifikat.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Smartwood melihat industri mebel Indonesia masih menjanjikan. Sebab, melalui perjanjian itu pihaknya akan menyusun pelatihan bagi anggota Asmindo dan membantu pemasaran di pasar internasional. "Kita akan bantu," ujar Regional Manager Asia Pasific Smartwood Loy Jones pada acara yang sama.

Dia mengatakan, Asmindo dan Smartwood juga akan mengembangkan sistem sertifikasi bagi usaha kecil dan menengah (UKM). "Sertifikasi akan dilakukan dalam kelompok agar biaya dapat ditekan," jelasnya. Selain itu, Loy Jones berharap nantinya hutan-hutan di Indonesia segera disertifikasi.

Selain upaya sertifikasi, Asmindo juga sedang gencar melakukan kerjasama ekonomi dengan negara-negara target pasar baru.

Surya Paloh: Nasdem Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hari ini, Asmindo baru saja menerima misi dagang dari Libya dan Korea untuk membicarakan kemungkinan pasar baru di negara-negara tersebut. "Kami prediksi ekspor ke negara Timur Tengah akan naik," jelas Ambar.

Hal itu tambah dia, beridasarkan pertumbuhan ekonomi Timur Tengah yang terus meningkat dan cadangan minyak yang mencukupi.

Selain itu, Asmindo sedang mencoba pasar Rusia dan China. Rusia menjadi pilihan, kata Ambar, karena perbankan negara tersebut hampir tidak terkait dengan
keuangan AS. Bahkan berseberangan, serta tidak terpengaruh dengan harga minyak yang fluktuatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya