Usulkan Uang Muka Rumah Rp1 Juta, REI Diminta Melobi Bank

Ilustrasi rumah FLPP.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Real Estat Indonesia (REI) meminta pemerintah untuk kembali menggelar program subsidi pembelian rumah murah, berupa pembayaran uang muka Rp1 juta. Usulan ini bertujuan agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mudah membeli rumah bersubsidi.
Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024

Untuk memuluskan usulan tersebut, REI membutuhkan dukungan berupa surat edaran dari otoritas moneter seperti Bank Indonesia. Upaya ini guna meyakinkan perbankan, agar mau memberikan kelonggaran aturan dalam pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).
Nasib Tragis Kucing Okin: Dikabarkan Mati, Rachel Vennya Ungkap Fakta Mengejutkan!

Menanggapi usulan itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Difi A Johansyah, Selasa 24 September 2013, menyarankan agar REI langsung membicarakan rancangan uang muka rumah murah tersebut kepada industri perbankan.
Berikut Adalah Part Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Digunakan Mudik Lebaran

Difi juga menegaskan, untuk merealisasikan gagasan pembayaran uang muka rumah murah, tidak diperlukan surat edaran dari Bank Indonesia. "Kalau soal uang muka Rp1 juta, silakan bicara sama bank," kata Difi di Gedung BI, Jakarta.

Namun, dia menuturkan, jika nantinya usulan itu disetujui, BI akan mengeluarkan imbauan agar perbankan mampu mengatasi kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akibat penerapan uang muka rumah murah itu.

"BI mendukung rumah murah, tetapi nanti kalau ada kenaikan NPL, siapa yang menanggung? Jadi, sebaiknya dibicarakan dengan bank," ujar Difi.

Sebelumnya REI mengusulkan program uang muka terjangkau untuk rumah sederhana tapak. Program ini dinilai bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah.

Ketua Umum REI, Setyo Maharso, Rabu 18 September 2013, mengatakan, program uang muka murah itu seiring dengan makin panjangnya tenor kredit pemilikan rumah (KPR).

"Saat ini, tenor KPR kan sudah bisa mencapai 20-25 tahun," kata Setyo. (Baca: ). (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya