Pengembang Lirik Medan untuk Ekspansi Proyek Baru

Maket Proyek Setiabudi Condominium
Sumber :
  • Istimewa
VIVAnews - Kalangan pengembang properti kini mulai melirik lahan ke sejumlah kota di luar Jawa, seiring kian terbatasnya ketersediaan lahan di Pulau Jawa. Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu kota yang mendapat limpahan berkah itu.
Pria Tanpa Identitas Tewas di Tol Dalam Kota, Diduga Tertabrak saat Menyeberang
 
Riyadh Group Indonesia, salah satu pengembang yang membidik kota tersebut. Sebab, melalui anak usahanya PT Lima Putra Realti, perusahaan properti itu mengembangkan proyek properti tiga menara kondominium berbiaya murah yang dilabeli Setiabudi Condominium @Medan. Proyek tersebut ditaksir menghabiskan investasi sekitar Rp200 miliar.
Disiplin Menyemai Talenta Pegawai, Bank Mandiri Raih Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024
 
Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia, Bally Saputra, menuturkan bahwa Provinsi Sumut merupakan sentra perekonomian di Pulau Sumatera. Terbukti, dengan hadirnya Kuala Namu International Airport, sebagai bagian dari strategi penguatan konektivitas nasional dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Pembunuh Sadis Ibu dan Anak di Palembang Ditangkap, Ini Tampangnya

"Atas dasar itu, kami memilih Kota Medan sebagai lokasi pengembangan proyek low cost kondominium," kata Bally dalam keterangan tertulis, Kamis 3 Oktober 2013.
 
Dia juga menyebut bahwa Sumatera Utara dipilih sebagai lokasi mengadu peruntungan, karena provinsi ini memberi peluang besar untuk pengembangan bisnis hunian vertikal. Hal itu tercermin dari adanya pertumbuhan permintaan unit hunian vertikal di kota tersebut yang cukup signifikan.

Ditengarai, pertumbuhan permintaan yang cukup besar ini karena adanya pergeseran gaya hidup warga Medan, menyusul makin terbatasnya lahan kosong untuk pembangunan rumah tapak.
 
Data kredit pemilikan apartemen (KPA) di Sumatera Utara pada Agustus 2013 yang dirilis Bank Indonesia Kantor Wilayah IX Sumatera Utara dan Aceh, menunjukkan adanya lonjakan tajam hingga 128,27 persen atau sebesar Rp4,5 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp1,9 miliar.
 
Menurut Bally, dengan lokasi proyek yang sangat strategis, yakni di Jalan Pertambangan atau berjarak sekira satu kilometer dari gedung kampus Universitas Sumatera Utara, properti yang dibangun layak untuk dijadikan incaran konsumen.  

"Nantinya, tak jauh dari lokasi proyek ini akan dibangun akses tol menuju Kuala Namu International Airport, sehingga akan mendongkrak nilai asetnya," ujarnya.
 
Bally mengatakan bahwa proses pembangunan kondominium berbiaya murah tersebut ditargetkan bisa segera dimulai akhir tahun ini. "Jika tidak ada kendala dalam proses perizinan, diharapkan medio Desember 2013 ini sudah melakukan pemasangan tiang pancang, sehingga pada semester kedua 2015 bisa serah terima kunci," ujarnya.
 
Direktur Pemasaran Lima Putra Realti, Putra Hartford Brahmana, menambahkan, target pasar yang ingin dibidik adalah kalangan mahasiswa, karyawan swasta maupun pegawai negeri sipil yang ada di Kota Medan.

Pangsa pasar potensial lainnya, dia melanjutkan, berasal dari luar Kota Medan maupun konsumen dari luar Provinsi Sumatera Utara seperti Aceh. "Mayoritas pembeli asal Aceh ini menggunakan skema pembelian secara tunai," tuturnya.
 
Putra mengungkapkan, minat konsumen terhadap unit Setiabudi Condominium @Medan ini cukup menggembirakan. "Belum apa-apa, sudah ada daftar tunggu 300 konsumen, sehingga untuk tower pertama laris diborong," jelasnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya