- http://www.digitaltrends.com
VIVAnews - Sejumlah investor telah menempatkan dana mereka di salah satu perusahaan teknologi dunia, Twitter, Inc. Nilai investasinya sekitar US$1,16 miliar atau sekitar Rp13,3 triliun.
Investasi itu terhitung sejak perusahaan didirikan oleh Ev Williams dan di masa Biz Stone, yang kembali pada 2006.
Kini, situs microblogging itu telah mengajukan permohonan untuk penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Perusahaan telah mengajukan permohonan IPO itu kepada Securities and Exchange Commission (SEC).
Seperti dikutip dari business insider, jika IPO terealisasi dan harga saham perusahaan melesat, sejumlah investor Twitter, karyawan lama, maupun pemegang saham bakal menikmati keuntungan berlipat. Mereka akan mendadak menjadi orang super kaya baru.
Keuntungan bagi perusahaan, dengan banyaknya investor publik yang masuk, saham Twitter bakal makin likuid.
Lalu, siapa saja yang bakal menikmati rezeki nomplok itu?
Dalam dokumen IPO memang belum disebutkan kisaran harga yang ditawarkan. Namun, dengan asumsi harga saham saat pembukaan perdagangan US$29 per unit --meski ada yang menyebut valuasi saham US$20,62-- sejumlah petinggi dan pemegang saham Twitter berikut ini bakal menumpuk kekayaan berlipat.
1. Jack Dorsey, executive chairman
Dorsey adalah salah satu pendiri Twitter. Dia memiliki 4,9 persen saham perusahaan, atau sekitar 23,4 juta unit. Estimasi nilai kekayaan US$679 juta atau sekitar Rp7,8 triliun.
2. Dick Costolo, chief executive officer (CEO)
Kepemilikan saham 7,5 juta unit dengan perkiraan nilai kekayaan US$220 juta atau sekitar Rp2,5 triliun.
3. Ev Williams, pendiri
Kepemilikan saham 56,9 juta unit, dengan perkiraan nilai kekayaan US$1,65 miliar atau sekitar Rp19 triliun. Williams menguasai 12 persen saham, dan menjadi pemegang saham individu dengan kepemilikan terbesar.
4. Adam Bain, presiden
Total kepemilikan saham 1,72 juta, dengan estimasi kekayaan US$50 juta atau sekitar Rp576 miliar.
5. Union Square Ventures
Total kepemilikan saham sekitar 5 persen atau 24 juta unit. Estimasi kekayaan US$696 juta atau sekitar Rp8,01 triliun.
Selain itu masih terdapat beberapa pemegang saham individu maupun institusi lainnya, yang berpotensi menambang kekayaan dari proses IPO Twitter itu.
Mereka di antaranya Yuri Milners' DST, T Rowe Price, Chris Sacca, dan lainnya.
Kepemilikan saham seri G mereka sekitar 5 persen atau 24 juta unit. Estimasi kekayaan mencapai US$696 juta atau setara Rp8,01 triliun.
Terdapat juga Peter Currie, anggota direksi. Kepemilikan saham 291,6 ribu unit dengan perkiraan kekayaan US$8,5 juta.
Investor lainnya adalah Benchmark Capital yang menguasai 31,56 juta saham dengan estimasi kekayaan US$915 juta atau sekitar Rp10,5 triliun. Benchmark memiliki 6,7 persen saham Twitter.
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.
