Seberapa Besar Dampak "Shutdown" AS Bagi Ekonomi Indonesia

Presiden Amerika Serikat Barack Obama
Sumber :
  • REUTERS/Larry Downing
VIVAnews
Erik Ten Hag Bongkar Penyebab Antony Ledek Pemain Converty
- Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung, mengatakan aksi penghentian layanan pemerintah federal AS atau shutdown tidak terlalu berpengaruh banyak kepada perekonomian Indonesia. Hal itu baru terasa apabila dalam jangka panjang, Pemerintah Amerika Serikat tidak juga dapat menemukan solusi untuk mengatasi kebuntuan antara senat dan Kongres.
Sinyal PKS Kembali Dukung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara?

Pernyataan ini disampaikan Chairul kepada media di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada Jumat 4 Oktober 2013.
Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum


"Belum terasa dampak yang signifikan dalam jangka pendek untuk Indonesia. Tapi untuk jangka panjang tentu akan berpengaruh juga," kata Chairul.


Oleh sebab itu dia berharap agar Pemerintah AS dapat duduk bersama dengan Kongres dan Senat agar bisa menyelesaikan permasalahan batas ambang hutang, sehingga masalah penghentian layanan kepada warga AS tidak semakin berlarut-larut.


Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Mahendra Siregar, mengaku tidak dapat memprediksi apakah fenomena
shutdown
akan berpengaruh terhadap investasi AS ke Indonesia. Pasalnya masih belum ada kejelasan hingga kapan shutdown berlangsung.


"Saya tidak bisa menyampaikan perkiraan soal shutdown karena banyak sekali ketidakpastian berkaitan dengan hal itu. Pertama soal berapa lama hal itu akan berlangsung. Kedua, apakah permasalahannya akan masuk hingga ke tahap ambang batas utang AS (
debt ceiling
), sehingga masalahnya akan lebih strategis lagi," papar Mahendra.


Namun Mahendra lebih memilih menyerahkan semua keputusan kepada Pemerintah AS. Dia berharap agar aksi shutdown bisa secepatnya dituntaskan, karena para investor bisa kabur dan mencari tempat yang bisa memberikan kepastian yang lebih baik dari segi politik, hukum, dan keamanan.


"Tapi mari kita berharap dan berdoa agar mereka bisa menyelesaikan urusan mereka, sehingga tidak terus menerus menimbulkan ketidakpastian," katanya. 


Mahendra meminta pemerintah agar tetap berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang terjadi. 


"Di waktu yang bersamaan Indonesia juga harus fokus ke masalah sendiri dan berupaya untuk menyelesaikannya," tutur Mahendra.


Pemerintah AS akhirnya menghentikan layanan federal karena tidak tercapai kata sepakat antara anggota DPR dan Senat soal pembahasan anggaran darurat pada Senin kemarin. Anggaran pun dihentikan sehingga membuat Lebih dari 700 ribu pegawai pemerintah pusat terancam tidak mendapat gaji akibat shutdown. Selain itu, taman nasional, museum, dan gedung layanan publik lainnya ditutup.


Aksi shutdown ini juga membuat Presiden Barack Obama terpaksa membatalkan kunjungannya ke tiga negara Asia sekaligus yaitu Malaysia, Filipina dan Indonesia. Kunjungannya ke ketiga negara tersebut diwakili Menteri Luar Negeri, John Kerry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya