Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Konsultan properti, Colliers International, mencermati bahwa tren kenaikan nilai properti di Indonesia sebagaimana yang terjadi pada beberapa waktu terakhir ini tampaknya akan berhenti. Paling tidak, tren ini tidak akan berlanjut pada kuartal ketiga 2013.
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, Selasa 8 Oktober 2013, menjelaskan bahwa saat ini pertumbuhan sektor properti di Indonesia akan mengalami melambat.
Baca Juga :
Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, Selasa 8 Oktober 2013, menjelaskan bahwa saat ini pertumbuhan sektor properti di Indonesia akan mengalami melambat.
Baca Juga :
Ramalan Zodiak Kamis 18 April 2024: Taurus Alami Krisis Keuangan, Virgo Harus Menjauhi Orang Negatif
"Pelambatan ini akan terjadi dalam jangka pendek, karena dampak pelambatan pertumbuhan ekonomi," ujar Ferry di Jakarta.
Meski demikian, ia melanjutkan, perubahan kondisi ekonomi dalam jangka panjang akan membuat para pengembang lebih memfokuskan diri untuk membangun di luar kawasan pusat bisnis seperti, TB Simatupang, Jakarta.
Kawasan
central business district
itu sendiri, menurut Ferry, akan ada tambahan gedung perkantoran di kawasan Mega Kuningan yakni Menara Prima 2. Pasokan yang disediakan oleh perkantoran ini adalah 40 ribu meter persegi.
Yang cukup mengejutkan, kata Ferry, adalah okupansi dari Menara Prima 2. Karena tingkat okupansi gedung yang berada di daerah segitiga emas ini hanya 30 persen.
"Padahal biasanya gedung-gedung perkantoran baru tingkat okupansinya bisa mencapai lebih dari 70 persen apalagi di daerah
central business district
," kata Ferry. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pelambatan ini akan terjadi dalam jangka pendek, karena dampak pelambatan pertumbuhan ekonomi," ujar Ferry di Jakarta.