Properti Industri Alami Stagnasi, Tapi Tetap Diminati

Kawasan Industri Palu
Sumber :
  • Antara/ Basri Marzuki
VIVAnews
Profil Francois Letexier, Wasit Kontroversial di Laga Timnas Indonesia vs Guinea U-23
- Prospek bisnis kawasan industri dalam beberapa tahun diminati seiring semakin banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia sehingga pabrik-pabrik baru baru pun banyak dibangun. Namun, menurut Colliers International, perkembangan  properti sektor industri saat ini mengalami stagnasi.

Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Associate Director Industrial Services Colliers International Indonesia, Rivan Munansa, Selasa 8 Oktober 2013, menjelaskan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh kenaikan harga tanah yang tajam beberapa tahun belakangan.
Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik


"Sebelumnya banyak yang masuk ke indonesia karena pasar daerah Industri di Indonesia dalam kondisi
under value
," ujar Rivan di Jakarta.


Menurut Rivan, semenjak tahun banyak perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia sehingga membuat kebutuhan tanah daerah industri semakin meningkat.


Kini sudah ada keseimbangan baru terhadap harga tanah itu sehingga pertumbuhan daerah industri melambat. Sebab perusahaan asing sudah banyak berada di Indonesia dan harga tanah pun naik drastis.


Meski begitu, Rivan menilai pelambatan ini bukan suatu hal yang patut dikhawatirkan.


"Menurut saya, Indonesia tetap menjadi pasar yang potensial. Investor masih melihat Indonesia dalam rencana ekspansi mereka," kata Rivan.


Dalam kesempatan yang sama, Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, menambahkan, hanya beberapa kawasan industri di Indonesia yang mengalami kenaikan harga. karena kawasan industri itu pengelolaannya baik.


"Mereka yang cenderung sudah penuh okupansinya lebih bisa menaikkan harga, sedangkan mereka yang lebih kosong lebih memilih untuk mempertahankan harga sewanya," kata Ferry.


Pasar kawasan industri sendiri, menurut Ferry, tidak akan naik dengan pesat. Ia memperkirakan hingga tahun depan hanya akan ada peningkatan 10-15 persen. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya