Jika AS Gagal Bayar, Ini Dampaknya bagi Indonesia

Rupiah melemah/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat dihadapkan pada permasalahan baru. Jika sebelumnya mereka dipusingkan dengan kebuntuan anggaran di Kongres, sehingga berujung dengan berhentinya kegiatan pemerintah atau government shutdwon, kini negara Paman Sam tersebut mulai dibayangi ancaman gagal bayar atau default utang jatuh tempo.
Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bogor, Bandung Jumat 26 April 2024

Chief Economist Business and Economic Research PT Bank CIMB Niaga Tbk, Winang Budoyo, Kamis 10 Oktober 2013, mengatakan, jika default terjadi, akan memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental

"Kalau kasus ini berkepanjangan dan menimbulkan ketidakpastian, serta berlangsung terus, investor akan memilih dolar sebagai aset yang likuid. Dengan demikian, akan menekan nilai tukar rupiah juga," kata Winang di acara CIMB Niaga Economic Outlook 2014 di Jakarta.
6 Tips Membuat Hidup Lebih Tenang, Pikiran Lebih Relaks

Winang melanjutkan, Amerika juga harus mewaspadai adanya penurunan peringkat dari lembaga pemeringkat S&P. Peringkat ini terkait dengan kemampuan bayar utang Amerika yang akan jatuh tempo pada 17 Oktober mendatang.

Tidak hanya itu, dia melanjutkan, jika peringkat turun, imbal hasil (yield) global bond akan naik, dan investor asing akan keluar dari Indonesia. Ujungnya, nilai tukar rupiah akan melemah.

Kondisi ini, dia menjelaskan, dapat membuat BI kembali menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga kestabilan ekonomi di Tanah Air. "Dampaknya ke emerging market, investor akan kembali ke Amerika, ini tanda-tandanya seperti bulan Mei lalu," jelasnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya