2009, Indofood Ekspansi Bisnis

VIVAnews - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dikabarkan bakal mengakuisisi perusahaan-perusahaan non bisnisnya pada tahun ini.

Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan berniat mengakuisisi sejumlah perusahaan untuk mendukung rencana ekspansi bisnis Indofood di tahun ini. "Emiten kabarnya sudah menjajaki ke sejumlah perusahaan, salah satunya perusahaan air mineral," ujarnya di Jakarta, Senin malam, 30 Maret 2009.

Franciscus Welirang, wakil presiden direktur Indofood Sukses Makmur ketika dimintai konfirmasi mengatakan sejauh ini dirinya belum mengetahui adanya rencana akuisisi tersebut. "Saya tidak tahu," ujarnya melalui pesan singkatnya yang dikirim ke VIVAnews di Jakarta, kemarin malam.

Per 31 Januari 2009, CAB Holdings Limited memiliki saham berkode INDF sebesar 50,05 persen dan sisanya dimiliki publik. Sedangkan Water Partners Bottling SA menguasai saham Ades sebanyak 91,94 persen dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Senin, 30 Maret 2009, INDF ditutup melemah Rp 20 (2,08 persen) di level Rp 940. Broker JP Morgan Securities Indonesia dengan kode BK tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Indofood.

Menurut pengamat pasar modal Teguh Ramadhani, jika perusahaan yang akan diakuisisi Indofood akan melebarkan sayap bisnisnya bakal bernilai positif. Namun, bila perusahaan yang bakal dibelinya itu tidak memiliki aset besar sepertinya kurang memberikan respon bagus. "Tapi, kalau INDF sahamnya tetap layak beli," ujarnya.

Sementara itu, hingga akhir kuartal-III 2008, perseroan membukukan laba bersih senilai Rp 1,14 triliun atau Rp 132 per saham. Sehingga pundi-pundi produsen mie instan terbesar di Indonesia itu meningkat 52,01 persen dibanding periode yang sama 2007 sejumlah Rp 683,30 miliar atau Rp 80 per saham.

Lonjakan laba bersih tersebut juga diikuti naiknya penjualan bersih dari Rp 19,67 triliun menjadi Rp 29,90 triliun atau menebal 66,27 persen. Bahkan, perolehan laba kotor emiten berkode INDF itu turut melesat hampir dua kali lipat menjadi Rp 7,29 triliun dari Rp 4,31 triliun.

AHY Cuti Demi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres RI
Emas Batangan.

Harga Emas Hari Ini 24 April 2024: Global dan Antam Kompak Anjlok

Harga emas internasional maupun produk Antam melemah pada perdagangan Rabu, 24 April 2024. Itu terjadi karena kekhawatiran akan eskalasi konflik Timur Tengah kian mereda.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024